Jakarta menjadi kota yang udaranya paling tercemar atau mengalami polusi terparah nomor 3 di dunia dari 108 kota yang disurvei oleh perusahaan teknologi kualitas udara, IQAir.
Indeks kualitas udara Jakarta di posisi 157 dan masuk kategori tidak sehat.
Kondisi udara di Jakarta saat ini, 13,5 kali melewati nilai yang ditetapkan oleh WHO dalam panduan kualitas udara.
Dalam laman resminya, Kamis (6/7/2023), IQAir menyebutkan kualitas udara sangat penting untuk mendukung kesehatan masyarakat.
Setiap tahun, 7 juta orang meninggal karena polusi udara, dan miliaran orang menderita akibat kualitas udara yang buruk.
Namun banyak masyarakat yang tidak memiliki akses ke informasi kualitas udara yang tepat waktu, dan sering kali, polusi udara tidak diperhatikan.
Dari total kota yang disurvei, ada lima kota yang masuk dalam daftar kondisi udara tidak sehat.
Peringkat pertama adalah Delhi, India dengan indeks kualitas udara 170 dan posisi kedua Johannesburg, Afrika Selatan dengan indeks suara 157.
Urutan keempat ditempati Kota Hồ Chà Minh, Vietnam dengan indeks 153 dan posisi kelima Kota Shanghai, China di indeks 151.
Sementara itu, ada diketahui ada lima kota yang masuk tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks 101-150.
Kota yang masuk dalam daftar ini Dubai di Uni Emirat Arab, Shenyang di China, Kampala di Uganda dan Lahore di Pakistan.
Brusel Kota Terbersih
Sementara itu, sebanyak 55 kota lain masih dalam kategori sehat dengan indeks 0 hingga 50.
Brusel di Belgia adalah kota paling bersih di dunia dengan indeks polusi udara 0.
Urutan kedua dan ketiga masing-masing memiliki indeks 4 adalah Minneapolis, Amerika Serikat dan Sydney, Australia.
Kota paling bersih keempat adalah Houston, Amerika Serikat dengan indeks 6.
Empat kota lain yang indeks pencemarannya di bawah 10 adalah Kota Taipei di Taiwan, Bogotá di Kolumbia, Ulaanbaatar di Mongolia dan Melbourne di Australia.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#beritaterkini