Home » Sampai Triwulan III-2022, Sebanyak 17.763 Wirausaha Baru Dilatih untuk Bisa Naik Kelas

Sampai Triwulan III-2022, Sebanyak 17.763 Wirausaha Baru Dilatih untuk Bisa Naik Kelas

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Sampai triwulan III tahun 2022, Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melatih sebanyak 17.763 wirausaha baru (WUB).

Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 8.019 WUB. Selain itu, Ditjen IKMA juga telah memfasilitasi 6.235 WUB untuk mendapatkan legalitas usaha, atau meningkat dari tahun 2021 sebanyak 5.330 WUB.

“Keberadaan wirausaha baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peranan penting dalam memperkuat perekonomian nasional, terutama dalam perluasan kesempatan berusaha dan bekerja hingga ke pelosok daerah,” jelas Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, Rabu (4/1/2023) dilansir dari kemenperin.go.id.

Menurut Reni, pihaknya konsisten menggelar berbagai program pelatihan untuk terus meningkatkan jumlah populasi WUB IKM, baik yang baru merintis bisnis maupun yang telah menjalankan usahanya agar dapat naik kelas.

“Dalam upaya peningkatan populasi wirausaha baru IKM, khususnya bagi calon wirausaha yang memiliki jiwa kewirausahaan, kami telah melaksanakan kegiatan penumbuhan wirausaha industri melalui berbagai program supaya mereka naik kelas jadi IKM yang adaptif dan inovatif,” ujar Reni.

Ditjen IKMA Kemenperin, kata dia, telah menyelenggarakan program penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru berupa pelatihan atau bimbingan teknis manajemen kewirausahaan, fasilitasi perizinan berusaha (legalitas usaha), serta fasilitasi mesin atau peralatan.

Baca Juga  Edaran Pengendalian Emisi Gas Kemenperin Untuk Kurangi Polusi

Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas WUB IKM, mulai dari program Santripreneur, penumbuhan wirausaha di daerah tertinggal, perbatasan, terluar dan pascabencana, hingga penumbuhan wirausaha yang bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya termasuk melalui dana dekonsentrasi.

Di samping itu, pihaknya juga telah menggelar program Santripreneur untuk melatih wirausaha baru di 13 pondok pesantren, dengan peserta binaan sebanyak 670 santri. Sehingga total santri yang dilatih sejak tahun 2013 hingga saat ini sebanyak 10.914 santri dari 102 pondok pesantren.

“Dalam program tersebut, kami memberikan bimbingan teknis serta fasilitasi mesin atau peralatan produksi. Fasilitasi Ditjen IKMA ini diharapkandapat mendorong wirausaha IKM di lingkungan pondok pesantren dalam upaya menciptakan lapangan kerja baru dan turut mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.

Dikatakannya, Ditjen IKMA juga fokus mendorong wirausaha yang telah menjalankan bisnisnya agar terus tumbuh dan berkembang melalui program akselerasi bisnis teknologi.

Hal ini sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 melalui penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi, yaitu wirausaha (enterpreneurship) yang mengedepankan inovasi produk dan pemanfaatan teknologi dalam proses bisnisnya. *

 

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life