Bantuan bagi warga Palestina di Kota Gaza sudah mulai didistribusikan dengan lancar, menyusul adanya kesempakatan gencatan senjata antara Israel dan pasukan Hamas, sejak pekan lalu.
Seperti dilansir dari keterangan resmi PBB, enam puluh satu truk mengangkut bantuan ke Gaza utara pada Sabtu (25/11/2023), jumlah terbesar sejak 7 Oktober,
Data ini dilansir dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau yang dalam Bahasa Inggris atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) yang merupakan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa
Pengiriman tersebut termasuk makanan, air, dan persediaan medis darurat. Sebelas ambulans, 3 gerbong dan sebuah flatbed dikirim ke RS Al Shifa untuk digunakan membantu evakuasi.
Pada hari Sabtu juga, 200 truk lainnya diberangkatkan dari Nitzana, dan 187 di antaranya berhasil memasuki Gaza pada pukul 19.00 waktu setempat.
Selain itu, 129.000 liter bahan bakar menyeberang ke Gaza, kata kantor urusan kemanusiaan PBB, yang dikenal sebagai OCHA.
“Pengiriman bantuan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa Bulan Sabit Merah Palestina dan Mesir,” tulis PBB, yang memberikan penghargaan atas tindakan berbagai pihak yang terlibat dalam upaya tersebut.
Semakin lama jeda gencatan senjata berlangsung, semakin banyak bantuan yang akan dikirim ke dalam dan ke seluruh Gaza.
Menyambut pembebasan lebih banyak sandera yang terjadi pada hari Sabtu lalu, OCHA memperbarui seruan agar semua sandera segera dibebaskan tanpa syarat.
“Dan kami berharap pembebasan lebih banyak tahanan Palestina membawa kelegaan bagi keluarga dan orang-orang yang mereka cintai,” tambah pernyataan itu.
Jeda kemanusiaan telah berlangsung sejak Jumat pagi dan tim serta mitra PBB telah mampu meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke dalam dan di seluruh Gaza.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsag/Raja H Napitupulu