Home » Sri Mulyani Paparkan Desain dan Asumsi Makro RAPBN 2024

Sri Mulyani Paparkan Desain dan Asumsi Makro RAPBN 2024

by Junita Ariani
1 minutes read
Menkeu Sri MUlyani mengatakan, Arsitektur RAPBN 2024 didesain sebagai shock absorber, akselerator transformasi ekonomi, sekaligus instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

ESENSI.TV - JAKARTA

Arsitektur RAPBN 2024 didesain sebagai shock absorber, akselerator transformasi ekonomi, sekaligus instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

“APBN akan tetap menjadi instrumen penting yang diandalkan untuk menghadapi dinamika global sebagai shock absorber. Juga sebagai instrumen untuk mentransformasikan ekonomi. Dan, APBN harus bisa terus mendukung perbaikan kesejahteraan rakyat,” tegas Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dikutip dari laman Kemenkeu, Kamis (17/8/2023), di Jakarta.

Sri Mulyani menjelaskan, transformasi ekonomi dilakukan di berbagai bidang. Mulai dari sumber daya manusia, fisik, sumber daya alam, hingga reformasi di bidang kelembagaan.

Selain itu, APBN tahun depan juga tetap berpihak kepada kesejahteraan rakyat, terutama fokus pada penurunan kemiskinan, stunting, dan kesenjangan.

Sri Mulyani menegaskan, APBN pun didorong untuk bisa mendukung pencapaian Visi Indonesia Maju 2045.

“Kita akan melihat APBN dijaga tetap sehat dan berkelanjutan untuk bisa terus menopang tujuan menuju Indonesia maju 2045” tegasnya.

Baca Juga  Berhasil Amankan Rp30,65 Triliun Aset Eks BLBI, Sri Mulyani: Masih Bisa Digas

Karena itu, pendapatan negara, belanja negara, dan defisit akan dibuat.

“Sehingga kita tetap tahan dengan gejolak yang terjadi di dalam lingkungan global. Namun tetap bisa mendanai dan mendukung perekonomian,” jelas Sri Mulyani.

Menkeu juga memaparkan asumsi dasar ekonomi makro tahun depan yang telah dibacakan oleh Presiden Jokowi dalam Pidato RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di Gedung DPR.

Untuk tahun 2024, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,2%. Sedangkan inflasi akan tetap dijaga di angka 2,8%.

Nilai tukar rupiah diproyeksi berada di angka Rp15.000 per USD, harga minyak 80 USD/barel, suku bunga 10 tahun 6,7%.

Sementara itu lifting minyak diperkirakan sebesar 625 ribu barel per hari dan lifting gas 1.033 ribu barel setara minyak per hari.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life