Humaniora

Tak Tepat Sasaran, Junimart Minta Pemerintah Buat Aturan Pengawasan Anggaran Stunting

Penggunaan anggaran stunting yang tidak tepat membuat anggota DPR RI, Junimart Girsang angkat bicara. Bahkan ia meminta pemerintah membuat aturan dan pengawasan mengenai anggaran pengentasan stunting.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penggunaan anggaran yang tidak tepat sasaran. Salah satunya mengenai penanganan stunting.

Di mana 80 persen dari anggaran untuk penanganan gangguan pertumbuhan pada anak ini dipakai untuk pengadaan rapat. Kemudian, perjalanan dinas dan lain sebagainya. Sementara 20 persen lagi untuk belanja konkret.

“Pemerintah pusat perlu meningkatkan fungsi pengawasan penggunaan anggaran yang produktif. Tepat sasaran dan mengingatkan para pemangku pelaksana,” ujar Junimart, Jumat (16/6/2023), di Jakarta.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI kemudian mengusulkan adanya persentase dalam penganggaran penanganan pertumbuhan pada anak itu

“Menurut saya perlu juga dibuat aturan khusus untuk penggunaan anggaran dengan persentase,” ujarnya.

Misalnya anggaran untuk stunting Rp10 miliar. Maka yang bisa digunakan dalam biaya operasionalnya termasuk perjalanan dinas paling banyak 20 persen dari total Rp10 miliar.

“Tidak 80 persen untuk perjalanan dinas. Ini namanya lebih besar pasak daripada tiang,” imbuhnya.

Menurutnya, tujuan dari aturan khusus tersebut dibuat agar dana yang dikeluarkan dalam penanganan stunting tak ada penyimpangan.

“Pengawasan dan aturan khusus menyangkut target penggunaan dana stunting untuk menghindari penyimpangan penggunaan anggaran. Dengan modus biaya rapat-rapat dan perjalanan. Terlepas dari itu, mentalitas dan rasa empati para pelaku yang paling pokok diperbaiki,” tegasnya.

Diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan banyaknya cara penganggaran anggaran negara dan daerah yang tidak benar.

Misalnya pada anggaran Rp10 miliar untuk stunting, Rp3 miliar digunakan untuk perjalanan dinas, Rp3 miliar lainnya untuk rapat-rapat, penguatan pengembangan Rp2 miliar. Dan, kurang dari Rp2 miliar yang benar-benar digunakan untuk penanganan masalah nutrisi kronis pada anak. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Riset: Putus Cinta Butuh 11 Minggu untuk Merasa Lebih Baik

Putus cinta adalah pengalaman emosional yang berat bagi banyak orang. Sebuah riset terbaru menemukan bahwa…

22 mins ago

Review AC Portable Sanken SAC-55

Sanken, merek elektronik ternama di Indonesia, telah meluncurkan produk AC portable terbaru. Namanya Sanken SAC-55,…

2 hours ago

Riset: Sandwich Generation Tak Punya Dana Darurat

Sebuah riset terbaru telah mengungkap fakta mengejutkan tentang generasi sandwich, yang terdiri dari orang-orang yang…

4 hours ago

Catat! Arab Saudi Terbitkan Aturan Visa Ziarah Tidak Bisa Masuk Mekkah

OTORITAS Arab Saudi menerbitkan kebijakan baru. Pemegang visa ziarah dengan berbagai jenisnya tidak boleh masuk…

9 hours ago

Mei 2024, Total Populasi Kendaraan listrik di Indonesia 144.547 Unit

BANTUAN Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua tahun 2024 yang telah bergulir,…

13 hours ago

Gempa M2,6 Dieng Jawa Tengah Akibat Sesar Lokal

WILAYAH Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik pada Kamis, 30 Mei…

14 hours ago