Home » Tangani di Hulu, Layani di Hilir

Tangani di Hulu, Layani di Hilir

by Administrator Esensi
2 minutes read
Kualitas Udara di Jakarta

ESENSI.TV - JAKARTA

Polusi udara terus berkecamuk di Jakarta dan sekitarnya. Dampak pada kesehatan sudah tampak pula. Penanganan yang paling tepat tentunya adalah mengidentifikasi faktor penyebab dan segera mengatasinya. Apapun dan bagaimanapun caranya yang jelas harus segera ada tindakan. Tentunya tindakan itu harus berdampak nyata tanpa perlu terlalu mengorbankan masyarakat.

Selain penanganan di hulu yang utama, maka masyarakat Jakarta dan sekitarnya sudah “terpaksa” menghirup udara kotor penuh polutan. Karena itu, selain di hulu maka perlu ada pelayanan di hilirnya. Tentang kesehatan masyarakat. Karena di Jakarta dan sekitarnya tersedia jaringan Puskesmas yang lengkap maka terdapat 7 langkah untuk dilaksanakan di Puskesmas.

Langkah Penerapan Kurangi Polusi

Pertama. Sanitary kit yang ada di Puskesmas agar diaktifkan untuk menilai kualitas udara setempat. Jadi akan ada data polusi per Kecamatan dan bahkan per Kelurahan. Walaupun mungkin ada kualitas udaranya tidaklah lengkap sempurna.

Kedua. Kegiatan “PAL (practical approach on lung health)” yang di gagas WHO diaktifkan kembali. Karena akan amat berperan dalam deteksi, evaluasi, dan tindakan kesehatan paru di lapangan. Sepertinya Puskesmas di Jakarta dan sekitarnya sudah mengenal PAL. Tinggal mengaktifkannya saja.

Ketiga. Surveilan keluhan respirasi dan lain-lain (baik dalam gedung Puskesmas, di lapangan wilayah kerjanya, maupun oleh kader) perlu terus dijaga. Dan ada tindak lanjut segera jika memang data menunjukkan trend peningkatan. Di media sosial sekarang bahkan beredar tentang kemungkinan dampak polusi pada saluran cerna, atau mata, atau kulit dan lain-lain.

Baca Juga  Bantu Periksa Kehamilan, Jokowi Pastikan Setiap Puskesmas Miliki Alat USG

Ke empat. Promosi kesehatan atau KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) jelas-jelas harus di tingkatkan. Baik tentang berbagai kemungkinan dampak kesehatan maupun akses informasi polutan setempat bila memungkinkan.

Kelima. Untuk pasien-pasien penyakit kronik yang biasanya di tangani Puskesmas maka mereka di beri perhatian khusus. Kalau mungkin di kontak untuk tanya keadaannya, telemedisin, atau diminta datang ke Puskesmas. Atau dilakukan kunjungan rumah.

Keenam. Kalau ada peningkatan kasus ISPA dan lain-lain. Maka tentu Puskesmas memberi pengobatan yang baik. Bila perlu dilakukan rujukan ke RSUD DKI Jakarta atau RS lainnya di wilayah ini.

Ketujuh. Akan baik kalau di semua Puskesmas di Jakarta dan sekitarnya dibuat semacam “Pojok Polusi”. Ini dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang berbagai aspek polusi udara di wilayahnya.

Penulis: Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI
Penasihat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Jakarta / Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan    Dokter Paru Indonesia (PDPI)

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life