Sejarah terburuk di Asian Games 2022 terjadi dari tim bulu tangkis Indonesia. Dari target membawa tiga medali emas, mereka pulang justru tanpa membawa satu keping pun medali.
Gregoria Mariska Tunjung yang sempat menjadi harapan satu-satunya di babak perempat final juga kandas setelah kalah dari wakil Jepang, Aya Ohori dengan dua game langsung, 10-21, 19-21.
“Kuncinya di game pertama, saya tidak seharusnya tertinggal begitu jauh di pembukaan sampai interval. Itu membuat lawan lebih percaya diri sedangkan saya harus bekerja lebih keras. Hal itu sangat mempengaruhi mental saya,” kata Gregoria pada tim Humas PBSI, dilansir laman www.pbsi.id, Jumat (6/10).
“Saya merasa di game pertama tegang itu ada, merasa tekanan semua ada di saya. Di samping lawan yang memang sangat baik dalam mengontrol permainan. Saya jadi tidak bisa berkembang apapun,” tambahnya.
Meski demkian, Gregoria mengaku tidak merasa terbebani karena menjadi harapan terakhir Indonesia di cabang olahraga bulutangkis. Dia hanya fokus pada dirinya sendiri,
“Ini adalah laga yang sangat penting karena laga perebutan medali jadi saat-saat itu adalah saat yang menentukan,” kata Gregoria.
“Sebetulnya saya tidak terlalu memikirkan saya menjadi satu-satunya harapan terakhir Indonesia untuk meraih medali. Tapi lebih mikir ke target pribadi, mungkin bagi saya semua lawan berat tapi saya rasa saya punya kemampuan yang lebih untuk bisa melawan dia hari ini,” tambahnya.*
Email: AleLuna@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
#beritaviral
#beritaterkini