Home » WHO Kecam Buldoser Militer Israel Ratakan Tenda Pengungsian di Gaza

WHO Kecam Buldoser Militer Israel Ratakan Tenda Pengungsian di Gaza

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Warga Gaza menuju tempat pengungsian, pekan ini. Foto: WHO

ESENSI.TV - JAKARTA

Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa banyak pasien di Kamal Adwan, di Gaza  harus melakukan evakuasi mandiri dengan risiko besar terhadap kesehatan dan keselamatan mereka, sementara ambulans tidak dapat mencapai fasilitas tersebut.

Kantor koordinasi urusan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan dalam keteranganya soal perkembangan terbaru di Gaza, bahwa Sabtu pekan lalu, pasukan Israel mundur dari rumah sakit.

Namun, buldoser militer Israel meratakan tenda sejumlah pengungsi di luar rumah sakit, menewaskan dan melukai sejumlah orang yang belum dikonfirmasi

Seperti dilansir dari keterangan tetulis WHO, di laman resminya, Rabu (20/12/2023) Tedros mengatakan di X bahwa WHO sangat prihatin terhadap kesejahteraan para pengungsi.

Menurut OCHA, Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah telah menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.

OCHA juga mengutip tentara Israel yang mengatakan bahwa mereka telah menahan 90 orang sebagai bagian dari operasi tersebut dan menemukan senjata dan amunisi di dalam rumah sakit.

Hal ini karena pemadaman telekomunikasi dan internet di Gaza yang dimulai Kamis lalu dan berlanjut hingga akhir pekan.

OCHA menekankan bahwa informasi terkini mengenai situasi kemanusiaan di Jalur Gaza hanya memberikan informasi terbatas dari 24 jam terakhir.

Jumlah Korban 18.787 Orang

Otoritas kesehatan Gaza belum memperbarui jumlah korban sejak dimulainya pemadaman listrik, yang pada saat itu mencapai 18.787 korban jiwa dan lebih dari 50.000 orang terluka sejak 7 Oktober.

Kantor PBB melaporkan berlanjutnya “pemboman besar-besaran Israel” di Jalur Gaza selama akhir pekan khususnya di Khan Younis di selatan dan di beberapa wilayah kota Gaza di utara.

Baca Juga  Bahaya! WHO Temukan Penggunaan Antibiotik Berlebihan di Dunia

Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Khan Younis dan Rafah, serta berlanjutnya penembakan roket oleh kelompok bersenjata Palestina ke Israel, kata OCHA.

Harapan untuk peningkatan pengiriman bantuan semakin meningkat dengan diumumkannya pembukaan perbatasan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza pada hari Jumat, yang disambut baik oleh komunitas pemberi bantuan.

Penyeberangan dilaporkan dibuka pada hari Minggu untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober. Hingga saat ini, hanya perbatasan Rafah di selatan yang dibuka sejak pengiriman dilanjutkan pada tanggal 21 Oktober.

Rumah Sakit Digerebek

Lebih jauh,  Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penghancuran sebuah rumah sakit di Gaza utara oleh pasukan Israel pada akhir pekan lalu telah menyebabkan kematian delapan pasien termasuk seorang anak berusia sembilan tahun.

Rumah Sakit Kamal Adwan digerebek oleh militer Israel selama empat hari pada minggu lalu dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa banyak petugas kesehatan dilaporkan ditahan.

“Sistem kesehatan Gaza sudah terpuruk dan hilangnya rumah sakit lain yang bahkan tidak berfungsi dengan baik merupakan pukulan telak,” tulis Tedros di platform sosial X.

Kurang dari sepertiga dari 36 rumah sakit di Gaza setidaknya berfungsi sebagian, termasuk hanya satu rumah sakit di bagian utara wilayah kantong tersebut.

“Serangan terhadap rumah sakit, tenaga kesehatan, dan pasien harus diakhiri. Gencatan senjata SEKARANG,” desak Tedros.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life