Home » 1 Juta Anak Usia 5-17 Tahun Jadi Pekerja di Indonesia

1 Juta Anak Usia 5-17 Tahun Jadi Pekerja di Indonesia

by Administrator Esensi
2 minutes read
Pekerja Anak

ESENSI.TV - JAKARTA

Sebanyak 1,01 juta anak berusia 5-17 tahun di Indonesia yang termasuk pekerja anak berdasarkan hasil Sakernas 2022. Jumlah tersebut turun sekitar 40 ribu orang jika dibandingkan tahun 2021.

Penurunan jumlah pekerja anak pada 2021-2022 juga diikuti oleh turunnya persentase angka pekerja anak. Pada tahun 2022, angka pekerja anak sebesar 1,74 persen (turun 0,08 persen poin dibanding tahun 2021). Kondisi ini berarti bahwa pada tahun 2022, 1-2 anak di antara 100 anak Indonesia yang berusia 5-17 tahun adalah pekerja anak (Gambar 1.)

Gambar 1. Jumlah Pekerja Anak (Juta Orang) dan Angka Pekerja Anak (Persen), 2021-2022

Secara nasional, angka pekerja anak laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Keadaan tersebut terlihat pada periode 2021-2022. Hal ini terlihat dari Gambar 2. yang menunjukkan bahwa angka pekerja anak laki-laki pada tahun 2022 adalah 1,81 persen. Turun 0,02 persen poin dibanding tahun 2021.

Angka Pekerja Anak Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal

Sementara itu, angka pekerja anak perempuan pada tahun 2022 sebesar 1,68 persen (turun 0,13 persen poin dibanding 2021). Dengan kata lain pada tahun 2022 terjadi penurunan angka pekerja anak yang cukup signifikan terutama pada anak perempuan.

Gambar 2. Angka Pekerja Anak Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal (Persen), 2021-2022

Selain itu, Gambar 2. juga menunjukkan angka pekerja anak berdasarkan perbedaan daerah tempat tinggal. Angka pekerja anak pada tahun 2022 di pedesaan (2,30 persen) lebih tinggi daripada perkotaan (1,31 persen). Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2021 terjadi penurunan angka pekerja anak di perkotaan. Sementara di perdesaan terjadi sedikit peningkatan angka pekerja anak.

Angka Pekerja Anak Menurut Umur

Berdasarkan kelompok umur, terlihat bahwa baik pada tahun 2021 maupun tahun 2022, persentase pekerja anak paling kecil terdapat pada kelompok umur 5-12 tahun. Sementara persentase pekerja anak tertinggi terdapat perbedaan antara tahun 2021 dan 2022 (Lihat Gambar 3.).

 

Gambar 3. Angka Pekerja Anak Menurut Kelompok Umur (Persen), 2021-2022

Pada tahun 2021 persentase pekerja anak tertinggi terdapat pada kelompok umur 13-14 tahun. Sedangkan pada tahun 2022 terdapat pada kelompok umur 15-17 tahun. Pada tahun 2022 yaitu tahun ketiga pandemi COVID-19, terjadi penurunan angka pekerja anak pada kelompok umur 13-14 tahun dan 15-17 tahun. Sementara pada kelompok umur 5-12 tahun terjadi peningkatan.

Baca Juga  Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Sepak Bola U-20, Basket FIBA dan ANOC

Jika dianalisis berdasarkan kelompok umur pada masing-masing jenis kelamin (Gambar 4.), terdapat pola yang sedikit berbeda antara periode 2021 dan 2022. Pada tahun 2021, angka pekerja anak laki-laki lebih rendah dibanding angka pekerja anak perempuan pada kelompok umur 5-12 tahun dan 13-14 tahun. Sementara pada kelompok umur 15-17 tahun lebih tinggi angka pekerja anak laki-laki dibanding perempuan.

Gambar 4. Persentase Angka Pekerja Anak Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2021-2022

Pada tahun 2022, angka pekerja anak laki-laki lebih rendah dibanding perempuan pada kelompok umur 5-12 tahun, sementara pada kelompok umur 13-14 tahun dan 15-17 tahun angka pekerja anak laki-laki yang lebih tinggi.

Pada kondisi tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya terdapat penurunan angka pekerja anak laki-laki pada kelompok umur 13-14 tahun dan 15-17 tahun, sementara pada kelompok umur 5-12 tahun mengalami peningkatan sebesar 0,11 persen poin. Hal yang sama juga terjadi pada pekerja anak perempuan penurunan terjadi pada kelompok umur 13-14 tahun dan 15-17 tahun, sementara pada kelompok umur 5-12 tahun terjadi peningkatan sebesar 0,17 persen poin.

Angka Pekerja Anak Menurut Partisipasi Sekolah

Di samping itu, Gambar 5. menunjukkan angka pekerja anak menurut partisipasi sekolah. Terdapat pola yang mirip pada angka pekerja anak berdasarkan partisipasi sekolah pada tahun 2021 maupun 2022. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya angka pekerja anak yang berada pada kelompok tidak bersekolah lagi, dan angka pekerja anak paling rendah berada pada kelompok tidak atau belum pernah sekolah.

Apabila kondisi 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan angka pekerja anak pada kategori tidak atau belum pernah sekolah dan tidak bersekolah lagi. Sementara pada anak-anak yang masih bersekolah terjadi penurunan angka pekerja anak dari 1,59 persen menjadi 1,31 persen (menurun 0,28 persen poin).

 

Gambar 5. Angka Pekerja Anak Menurut Partisipasi Sekolah (Persen), 2021-2022

 

 

 

Editor: Raja H. Napitupulu 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life