Home » 44 Resi Telah Diterbitkan, KKP Gencarkan Implementasi SRG Perikanan

44 Resi Telah Diterbitkan, KKP Gencarkan Implementasi SRG Perikanan

by Junita Ariani
2 minutes read
KKP menggencarkan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) Perikanan di berbagai daerah.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) semakin menggencarkan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) Perikanan di berbagai daerah.

Melalui SRG, pelaku usaha dapat melakukan tunda jual untuk mendapatkan harga jual optimal. Stok komoditas sebagai agunan atau underlying asset untuk mengakses kredit resi gudang dari perbankan.

Tercatat hingga Mei 2023, 44 Resi Gudang Ikan dan Rumput Laut telah terbit dengan total volume sebesar 1.007,7 ton. Total nilai mencapai Rp44,28 miliar dengan total nilai pembiayaan sebesar Rp27,1 miliar.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Budi Sulistiyo, mengatakan, dari 44 resi tersebut, 34 resi merupakan Resi Gudang Ikan.

Dengan volume ikan sebanyak 277,8 ton dengan nilai Rp24,03 miliar. Sementara nilai pembiayaan mencapai Rp15,80 miliar.

Sedangkan sisanya, 10 resi adalah Resi Gudang Rumput Laut dengan volume 729,9 ton atau senilai Rp20,25 miliar.

“Sementara nilai pembiayaan yang diterbitkan sebesar Rp11,3 miliar,” ujar Budi melalui keterangan tertulis, Senin(12/6/2023), di Jakarta.

Ia menegaskan, KKP gencar mendorong implementasi SRG. Salah satunya di Sulawesi Selatan dengan pengembangan komoditas ikan, telur ikan terbang, rumput laut dan karagenan.

KKP menggandeng para pelaku usaha perikanan untuk terlibat dalam pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) tersebut.

“Ini keseriusan KKP menjadikan hilirisasi sebagai pendukung pelaksanaan program prioritas. Menjadikan komoditas perikanan sebagai salah satu komoditas yang dapat diresigudangkan,” tegas Budi.

Direktur Logistik Ditjen PDS Berny A Subki mengatakan, sosialisasi SRG di Makassar beberapa waktu lalu merupakan kolaborasi dengan Bappebti, Kemendag.

Kegiatan ini jadi bukti komitmen bersama untuk mengembangkan SRG sesuai perjanjian kerja sama sejak tahun 2020.

“Hingga saat ini telah dilakukan sosialisasi di 12 lokasi, termasuk di Sulawesi Selatan,” terang Berny.

Baca Juga  KKP Catatkan Nilai Transaksi Potensial USD54,6 Juta di SEG Barcelona

Keuntungan Tunda Jual

SRG sendiri dilatarbelakangi fluktuasi pasokan ikan (termasuk rumput laut) yang dapat berdampak pada harga ikan. Seperti jatuhnya harga pada saat musim panen.

Sementara pada masa itu, para nelayan atau pembudidaya sangat memerlukan permodalan untuk tetap melakukan proses produksi demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebaliknya pada saat paceklik (tidak musim) harga ikan (termasuk rumput laut) cenderung tinggi. Saatnya SRG untuk melepas produknya ke pasar.

Sehingga para nelayan atau pembudidaya dapat ikut menikmati delta perubahan harga tersebut sebagai keuntungan dari tunda jual.

“Perlu ada manajemen waktu penyimpanan saat produksi dan waktu pelepasan saat tidak berproduksi. Untuk tetap memenuhi kebutuhan pasar yang diatur pemenuhannya secara kontinu,” jelas Berny.

Terlebih Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi lokasi pelaksanaan SRG komoditas ikan dan rumput yang potensial.

Karena merupakan daerah pengumpulan ikan dan rumput laut yang menghimpun ikan dan rumput laut dari beberapa lokasi. Seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.

“Sulawesi Selatan juga terkenal dengan pendaratan telur ikan terbang yang merupakan komoditas ekspor bernilai tinggi. Karena itu, kami meminta pelaku usaha untuk selalu memperhatikan kelestarian spesies ikan terbang,” papar Berny.

Berdasarkan data terakhir dari Kemendag, penerbitan resi untuk komoditas telur ikan terbang telah mencapai 10,8 ton atau senilai Rp12,96 miliar. Dengan nilai pembiayaan dari bank BJB sebesar Rp8,5 miliar.

Berny menambahkan para pembudidaya rumput laut di Sulawesi Selatan juga merasakan keuntungan dalam implementasi SRG. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life