Home » 60 Orang Tewas dalam Kerusuhan di Peru

60 Orang Tewas dalam Kerusuhan di Peru

by Arti Sukma Lengkawati
1 minutes read
kerusuhan Peru

ESENSI.TV - JAKARTA

Aksi protes di Peru telah berlangsung enam minggu dengan kekerasan hingga menewaskan 60 orang.

Angka kematian semakin meningkat sejak 11 Desember 2022 dengan tewasnya seorang warga di Puno.

Menurut laporan, banyak orang yang terluka di kedua pihak saat petugas keamanan menggunakan gas air mata untuk merespons pengunjuk rasa yang melempar batu ke arah mereka.

Polisi menggerebek Universitas Nasional San Marcos di Lima dengan sebuah tank dan menahan 200 mahasiswa.

Dilaporkan juga bahwa terjadi bentrok antara polisi dan mahasiswa di taman universitas, dan mahasiswa diseret keluar dengan bus polisi setelah lebih dari satu jam.

Aksi tersebut, menuntut pengunduran diri Presiden Peru Dina Boluarte.

Boluarte menuduh para pengunjuk rasa melakukan “vandalisme” setelah ratusan warga turun ke jalan-jalan di ibukota negara, Lima, dalam langkah yang disebut sebagai “Pengambilalihan Lima”.

Baca Juga  Jokowi: Indonesia-Peru Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Presiden Boluarte mengatakan bahwa pengunjuk rasa “tidak memiliki agenda sosial” tetapi berusaha “melanggar peraturan, menimbulkan kekacauan dan merebut kekuasaan”.

Pemerintah mengumumkan keadaan darurat untuk beberapa daerah, yang memberi wewenang kepada militer untuk turun tangan dalam upaya menjaga ketertiban.

Ledakan protes selama sebulan di Peru dipicu oleh penggeseran mantan presiden Pedro Castillo dari jabatannya dan sejumlah penahanan yang dilakukan dengan tuduhan pemberontakan saat Castillo berusaha membubarkan Kongres dan memerintah dengan keputusan untuk mencegah pemakzulan dirinya atas dugaan korupsi.

Kantor Kejaksaan Peru akan membuka penyelidikan terhadap Boluarte atas kejadian warga sipil yang tewas sejak protes dimulai pada 7 Desember 2022.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life