Home » Belanja Kerajinan Kulit Manding Yogya Bentuk Kecintaan Terhadap Produk Lokal

Belanja Kerajinan Kulit Manding Yogya Bentuk Kecintaan Terhadap Produk Lokal

by Darmailawati
2 minutes read
pexels cottonbro studio 5095274

ESENSI.TV - MEDAN

Cintailah produk-produk Indonesia. Kalau Bandung punya Cibaduyut. Nah, saat berkunjung ke Yogya, tak salah kalau menyempatkan untuk mengunjungi dan berbelanja kerajinan kulit manding.

Desa manding adalah sebuah desa di Bantul yang  menjadi sentra kerajinan kulit yang cukup populer di Yogya.

Dengan berbelanja kerajinan kulit milik warga manding, Yogya maka kita turut membantu usaha kecil menengah untuk tetap bertahan sehingga  tradisi dan keterampilan turun temurun warga desa ini tetap lestari.

Tak hanya itu, ternyata produk-produk kerajinan kulit yang dihasilkan pengrajin manding ini pun cukup bagus dengan kualitas pengerjaan yang rapi.

Desa Wisata kerajinan kulit manding sendiri berada di persimpangan Jalan Parang Teritis km 11 atau tepatnya di  Jakan DR Wahidin Sudiro Husodo, Manding, Sabdo Dadi, Bantul,.

Jaraknya sekitar 15 km dari pusat kota Yogya ke arah selatan menuju Pantai Parang Teritis.

Deretan showroom atau toko terpajang kerajinan kulit berbaris di sepanjang jalan besar. Mungkin jumlahnya ada sekitar 40.

Setiap toko biasanya mempekerjakan sejumlah karyawan sehingga dapat melayani pembeli dengan maksimal.

Toko-toko  di kawasan manding ini buka setiap hari mulai dari pagi hingga malam hari karena jarak antar  toko yang berdekatan, maka kita bisa mengunjungi semua toko dengan hanya berjalan kaki.

Saat mengunjungi manding, beberapa waktu lalu, saya tiba sore menjelang magrib. Tak begitu banyak pengunjung yang terlihat mungkin karena sudah malam.

Di dalam steling kaca tersusun rapi sepatu, sendal, dompet,ikat pinggang dan aneka kerajinan kulit lainnya.

“Silahkan dilihat-lihat dulu,” ujar penjaga toko dengan logat Jawa yang kental.

Produk-produk kerajinan kulit yang dihasilkan oleh kawasan  manding ini adalah seperti jaket, sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, serta berbagai aksesoris yang terbuat dari kulit seperti bingkai dan gantungan kunci.

Baca Juga  Wisata Gunung Kidul Part 2, HeHa Ocean Gak Kalah Seru!

Berasal dari Kulit Sapi

Kebanyakan produk  manding berasal dari kulit sapi dan masih diproduksi secara tradisional.

Untuk model, pengrajin manding cukup kreatif dengan mengikuti tren mode yang banyak diminati pasar.

Seperti sepatu boot yang cukup keren dan tak kalah dengan produk-produk luar yang banyak dijual di pusat perbelanjaan besar.

Saya mencoba membeli sebuah sepatu yang diberi label  manding  sesuai nama desa ini.

Selain cukup cantik  ternyata kualitas sepatu ini cukup nyaman dipakai serta tahan lama. Jadi tak salah untuk mencintai dan menggunakan produk-produk buatan dalam negeri.

Salah satu hasil kerajinan kulit yang banyak diminati pengunjung adalah jaket.Pembeli bisa memesan jaket sesuai dengan model dan warna yang diinginkan.

Proses pengerjaan, kata seorang pemilik toko, sekitar 2-3 hari. Kalau tak sempat menunggu pesanan bisa dikirim ke kota asal si customer.

“Sudah banyak yang pesan dari berbagai daerah seperti kalimantan, Lampung dan banyak lagi. Cukup bayar panjar saja. Setelah selesai kita kabari, lunas  via transfer dan langsung kita kirim barangnya,” katanya lagi.

Menurut si pemilik toko, untuk pasokan bahan baku kulit sendiri sudah ada yang menjualnya di daerah Yogya sehingga pengerjaan bisa lebih cepat.

Sedikit saran untuk  kamu, saat membeli barang, kamu bisa melakukan proses tawar-menawar karena barang yang dijual di manding ini kebanyakan dapat ditawar lebih murah lagi.

Harganya yang murah jika dibandingkan dengan harga-harga produk serupa di mal atau pusat perbelanjaan, membuat kawasan manding banyak diburu wisatawan yang ingin membeli produk kerajinan kulit.

Keistimewaan produk kerajinan kulit manding yang lainnya adalah kualitasnya yang bagus sehingga produknya bisa awet alias tahan lama. Pembeli pun bisa memesan produk sesuai dengan keinginan.*

Editot: Erna Sari Ulina Girsang

 

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life