Ekonomi

Buka Rakernas GPEI, Mendag: Aturan Ekspor Harus Dipermudah

Menteri Perdagangan (Mendag)  Zulkifli Hasan membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Ke-1 2023, Senin (6/3/2023) di Jakarta.

Rakernas bertema “Industri Agro dan Ekonomi Kreatif Sebagai Tulang Punggung Ekspor Nasional” dihadiri Ketua Umum GPEI Benny Soetrisno, dan Sekjen GPEI Toto Dirgantoro.

Hadir juga Dirjekur Jenderal Industri dan Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika dan Dirjen  Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso.

“Tugas Kemendag mendukung pelaku usaha eksportir. Karena itu, aturan ekspor harus dipermudah. Jangan sampai ada yang menghambat untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Mendag.

Ia juga mengatakan, jika ada hambatan-hambatan ekspor agar segera dilaporkan.

Mendag bersyukur neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD54,53 miliar sepanjang 2022. Surplus tersebut meningkat USD19,11 miliar atau 54 persen dari tahun sebelumnya.

Capaian ini merupakan kontribusi pelaku ekspor nasional. Sepanjang 2022, pelaku ekspor memberikan kontribusi sebesar USD 92 miliar.

Naik 26 persen dari tahun sebelumnya. Secara signifikan menunjang surplus neraca perdagangan Indonesia.

“Keberhasilan pencapaian surplus dua tahun berturut-turut. Bahkan 2022 ekspor Indonesia tertinggi sepanjang sejarah karena perjuangan para eksportir. Saya bangga dan berterima kasih,” ucap Zulkifli Hasan.

Buka Pasar Baru

Ia juga mendukung ekspor produk yang bernilai tambah, khususnya produk industri agro dan kreatif. Komoditas agro kata dia, harus dikembangkan untuk mendapatkan nilai tambah.

Dengan begitu, kesejahteraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk hasil pertanian meningkat.

“Kita harus berpikir selangkah lebih jauh untuk mengolah hasil agro industri agar memiliki nilai tambah. Sementara produk kreatif, kita harus bangun ekosistem agar industri kreatif berkembang. Termasuk UMKM,” jelas Mendag.

Dikatakannya, pemerintah akan terus membuka pasar agar produk ekspor semakin diterima di pasar global. Terutama pasar baru seperti Asia Selatan, Afrika, dan Eropa Timur.

Di antaranya dengan menggalakkan perjanjian-perjanjian dagang dengan negara mitra.

“Satu kata kuncinya, yaitu kolaborasi dan kerja sama, baik pemerintah pusat dan daerah serta pelaku usaha dan asosiasinya. Kalau kerja sama kuat, saya kira tidak sulit untuk mencapai itu semua,” jelasnya.

Ia berharap, Rakernas GPEI 2023 dapat menghasilkan masukan untuk perbaikan kebijakan pemerintah.

“Selamat melakukan rakernas. Mudah-mudahan Rakernas menghasilkan saran dan masukan terkait kebijakan kepada pemerintah,” tutup Mendag. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Kendalikan Inflasi, Airlangga Terapkan Kebijakan 4K

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengendalikan inflasi dengan menerapkan strategi kebijakan 4K.…

7 hours ago

Parah! Ketua DPRD Garut Menghina Guru Honorer

Baru-baru ini, beredar video Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, yang menjadi sorotan publik setelah…

7 hours ago

Masalah Finansial, 4 Klub Tidak Ikut Europe 2024/2025

Pada musim 2024/2025, sejumlah klub Eropa gagal lolos ke kompetisi Eropa akibat masalah finansial yang…

10 hours ago

Uang Tunai di Indonesia Semakin Berkurang Digunakan

Survei terbaru menunjukkan bahwa penggunaan uang tunai di Indonesia terus menurun pada tahun 2024. Menurut…

12 hours ago

Menko PMK Ingatkan Warga Tak Jual Rumah Bantuan Pemerintah

Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan warga penerima untuk tidak…

14 hours ago

Bermodalkan US$150 Juta, PUPR Bangun 3.880 Rumah untuk Korban Gempa Palu

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 3.880 unit rumah bagi para korban gempa…

14 hours ago