Setelah mengkarantina negaranya selama beberapa tahun, akhirnya China akan menghapuskan aturan karantian bagi turis asing pada Januari 2023 mendatang. Aturan karantina akan dihapuskan pada 8 Januari 2023 mendatang,
Artinya bagi mereka yang sudah memiliki visa kerja dan belajar, bisa segera mengunjungi kerabat dan Negara itu tanpa karantina lagi.
Sejak Maret 2020, siapa pun yang memasuki China harus menjalani karantina wajib di fasilitas negara – hingga tiga minggu. Dan belum lama ini aturan tersebut telah dikurangi menjadi lima hari.
Tetapi, Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan bahwa Covid akan secara resmi diturunkan menjadi penyakit menular Kelas B pada 8 Januari.
Itu berarti karantina akan dihentikan, meskipun pelancong yang masuk masih perlu melakukan tes PCR. Selain itu, batasan jumlah penerbangan harian yang diizinkan masuk ke China juga akan dihapuskan.
Pihak berwenang mengatakan mereka juga akan “mengoptimalkan” pengaturan visa bagi orang asing yang ingin datang ke China untuk bekerja dan belajar, serta kunjungan keluarga dan reuni.
Para pejabat mengatakan program percontohan akan dimulai untuk kapal pesiar internasional.
Aturan baru tersebut disambut baik oleh banyak warga China yang kini dapat bepergian ke luar negeri lagi. Agen perjalanan online top negara itu melaporkan lonjakan lalu lintas dalam beberapa jam setelah pengumuman tersebut.
Banyak juga yang menyatakan keprihatinan terkait rencana pembukaan kembali perbatasan saat kasus Covid memuncak di China.
Belum lama ini dikabarkan jika kasus covid di China sempat menginjak 37 juta orang terinfeksi dalam sehari.
Orang-orang di kota-kota seperti Beijing dan Shanghai, yang mengalami suhu dingin di musim dingin, mengatakan mereka kehabisan obat flu dan flu dan mencari bantuan medis untuk kerabat yang sakit. Dikhawatirkan ratusan kematian mungkin tidak dilaporkan karena krematorium kewalahan.
Presiden Xi menyerukan para pejabat untuk menyelamatkan nyawa warga.
Kebijakan China dalam mengelola pandemi saat ini, telah menempatkan Xi di posisi yang sulit, kata para analis. Dia adalah kekuatan pendorong di balik nol-Covid, yang banyak disalahkan karena membatasi kehidupan orang secara berlebihan dan melumpuhkan perekonomian.
Tetapi setelah mengabaikannya, para analis mengatakan dia sekarang harus bertanggung jawab atas gelombang besar infeksi dan perawatan di rumah sakit. Banyak yang mempertanyakan mengapa negara itu tidak lebih siap.
Editor : Arti Sukma Lengkawati