Home » Creed (2015): Membawa Warisan Rocky Balboa ke dalam Generasi Baru

Creed (2015): Membawa Warisan Rocky Balboa ke dalam Generasi Baru

by Dimas Adi Putra
3 minutes read
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/2/24/Creed_poster.jpg

ESENSI.TV -

Creed (2015): Membawa Warisan Rocky Balboa ke dalam Generasi Baru

Pendahuluan

Film Creed (2015) adalah salah satu film olahraga yang paling dinantikan tahun itu. Dirilis pada tanggal 25 November 2015, film ini adalah tambahan yang menawan untuk warisan ikonik seri Rocky yang telah mempesona penggemar selama beberapa dekade. Disutradarai oleh Ryan Coogler dan dibintangi oleh Michael B. Jordan sebagai Adonis Creed, film ini membawa atmosfer epik dari film-film sebelumnya ke dalam era yang lebih modern. Dalam ulasan ini, kita akan menjelajahi elemen-elemen kunci yang membuat Creed menjadi salah satu film terbaik dalam franchise Rocky dan mengapa film ini mampu menghidupkan kembali semangat dan nostalgia Rocky Balboa.

Plot dan Karakter

Creed memulai perjalanannya dengan memperkenalkan kita pada Adonis “Donnie” Johnson (Michael B. Jordan), seorang pemuda yang tumbuh besar di lingkungan keras di Los Angeles. Donnie adalah anak haram Apollo Creed, juara tinju legendaris yang merupakan salah satu karakter utama dalam seri Rocky sebelumnya. Ditinggal yatim piatu dan tidak pernah mengenal ayahnya, Donnie memiliki tekad yang kuat untuk mengikuti jejak Apollo dalam dunia tinju.

Salah satu kekuatan utama Creed adalah pengembangan karakter yang kuat. Donnie adalah karakter yang kompleks dan penuh semangat. Ia membawa rasa ingin membuktikan diri dan beban warisan keluarganya ke dalam ring tinju. Michael B. Jordan membawa kehidupan dan energi yang luar biasa pada karakter ini, dan penonton dengan mudah bisa merasakan empati terhadapnya.

Sementara itu, Sylvester Stallone kembali dalam peran ikoniknya sebagai Rocky Balboa. Namun, kali ini Rocky bukan lagi petinju yang muda dan bersemangat seperti dulu. Dia adalah seorang pria tua yang menjalani kehidupan yang sederhana sebagai pemilik restoran. Kehadiran Rocky dalam film ini memberikan kedalaman dan emosi yang kuat. Ini adalah salah satu penampilan terbaik Stallone dalam seluruh karirnya, dan dia bahkan dinominasikan untuk Academy Award dalam kategori Aktor Pendukung Terbaik.

Plot film ini berkembang ketika Donnie pindah ke Philadelphia untuk mencari Rocky sebagai pelatihnya. Awalnya, Rocky menolak tawaran Donnie, tetapi akhirnya ia setuju setelah merasa terinspirasi oleh semangat muda Donnie dan dorongan untuk menjaga warisan Apollo tetap hidup. Hubungan mentor-murid yang berkembang antara keduanya menjadi salah satu inti dari film ini dan sangat memikat untuk disaksikan.

Pesan dan Tema

Salah satu elemen yang membuat Creed begitu memikat adalah pesan-pesan dan tema-tema yang diangkat dalam ceritanya. Film ini menggali tema-tema seperti warisan, ketekunan, dan hubungan antara guru dan murid. Donnie menghadapi tekanan besar untuk membuktikan bahwa dia adalah sesuatu yang lebih dari sekadar nama keluarganya, dan ini adalah konflik internal yang kuat dalam karakternya. Dia juga belajar banyak dari Rocky tentang pentingnya tekad dan kerja keras dalam mencapai tujuannya.

Baca Juga  The Lord of the Rings: Epik Fantasi yang Merevolusi Dunia Perfilman

Selain itu, Creed juga membahas tema tentang keluarga yang dapat kita pilih sendiri. Meskipun Donnie tidak memiliki hubungan ayah-anak yang konvensional dengan Apollo, dia menemukan keluarga dalam bentuk Rocky dan Bianca (Tessa Thompson), seorang penyanyi yang dia temui dan jatuh cinta. Dinamika hubungan antara karakter-karakter ini menambah dimensi emosional yang kuat pada film ini.

Tinju sebagai olahraga dan seni juga menjadi tema sentral dalam Creed. Film ini menggambarkan keindahan dan kerasnya tinju, serta bagaimana olahraga ini dapat mengubah kehidupan seseorang. Pertarungan di dalam ring diperankan dengan sangat dramatis, dan penggemar tinju pasti akan terkesan dengan akurasi dan intensitas aksi yang ditampilkan dalam film ini.

Sutradara dan Sinematografi

Ryan Coogler, yang sebelumnya telah meraih pujian luas untuk film Fruitvale Station (2013), menyutradarai Creed dengan penuh bakat dan pengalaman. Ia berhasil menggabungkan elemen-elemen klasik dari seri Rocky dengan sentuhan modern yang segar. Adegan-adegan pertarungan dirancang dengan sangat baik, memberikan tekanan emosional dan ketegangan yang tinggi kepada penonton.

Sinematografi dalam film ini juga patut dipuji. Maryse Alberti menciptakan gambar-gambar yang kuat dan indah, terutama dalam adegan-adegan tinju yang epik. Penggunaan kamera yang bergerak dinamis memberikan energi tambahan pada pertarungan, membuat penonton merasa seolah-olah mereka berada di dalam ring bersama para petinju.

Soundtrack

Soundtrack juga merupakan elemen penting dalam Creed. Lagu-lagu yang dipilih dengan cermat, termasuk “Gonna Fly Now” yang ikonik, memberikan tambahan lapisan emosional pada film ini. Musik memberikan ritme dan nuansa yang sesuai dengan suasana dalam setiap adegan.

Kesimpulan

Creed (2015) adalah film yang mempesona, menghidupkan kembali warisan Rocky Balboa dengan cara yang segar dan menggugah. Dengan plot yang kuat, pengembangan karakter yang mendalam, penampilan akting yang luar biasa, pesan-pesan yang dalam, dan pengambilan gambar yang indah, film ini adalah salah satu entri terbaik dalam franchise Rocky. Ryan Coogler berhasil menggabungkan elemen-elemen klasik dengan nuansa modern yang membuatnya menjadi film yang relevan dan memikat bagi generasi baru. Creed adalah bukti bahwa warisan yang kuat dapat hidup terus melalui karya-karya seni yang hebat seperti ini. Bagi penggemar lama dan baru Rocky, Creed adalah sebuah must-see yang tak boleh dilewatkan.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life