Peneliti menemukan fosil dinosaurus di sembilan lokasi di Provinsi Yunnan, China barat daya, sejak akhir 2020, menurut kantor informasi pemerintah Yunnan.
Penelitian fosil dinosaurus tersebut akan segera dilakukan oleh Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Fosil-fosil masing-masing ditemukan di Kota Lufeng, wilayah Wuding, dan wilayah Shuangbai di Prefektur Otonom Etnis Yi Chuxiong, terkubur di lokasi yang tidak dalam dan bentuk dari tulang-tulangnya dapat dengan mudah dikenali.
Chen Jun, wakil direktur departemen sumber daya alam provinsi itu mengatakan bahwa beberapa fosil dapat terlihat di bagian permukaan akibat hujan.
Sebuah survei awal menunjukkan bahwa satu set fosil dinosaurus di wilayah Shuangbai berasal dari pertengahan dan akhir periode Jura, sementara yang lainnya berasal dari awal periode Jura.
Lebih dari 410 set fosil dinosaurus telah ditemukan di Chuxiong sejak 1938.
Dinosaurus adalah kelompok hewan purbakala dari klad Dinosauria. Dinosaurus pertama kali muncul pada periode Trias, sekitar 230 juta tahun yang lalu, dan merupakan Vertebrata dominan selama 135 juta
Penelitian fosil dinosaurus menunjukkan bahwa, burung berevolusi dari dinosaurus Theropoda selama periode Jura, oleh sebab itu burung yang hidup sekarang telah diklasifikasikan oleh para paleontolog sebagai salah satu sub-kelompok dinosaurus.
Beberapa burung yang selamat dari kepunahan 66 juta tahun yang lalu beserta keturunannya melanjutkan keberlangsungan hidup dinosaurus sampai sekarang.
Dinosaurus bisa digolongkan ke dalam beragam kelompok hewan dari sudut pandang taksonomi, morfologi, dan ekologi. Lebih dari 9.000 spesies burung adalah jenis dinosaurus vertebrata yang paling beragam, selain perciform ikan.
Dengan menggunakan bukti fosil, para paleontolog telah mengidentifikasi lebih dari 500 genera dinosaurus yang berbeda,[4] dan lebih dari 1.000 spesies dinosaurus nonburung.
Jenis dinosaurus di setiap benua bisa ditentukan melalui spesies yang masih hidup ataupun melalui sisa-sisa fosil.
Editor : Dimas Adi Putra