Qatar dan Amerika Serikat menjadi mediator dalam kesepakatan gencatan senjata terbaru. Sebelumnya Hamas dan Israel terbuka untuk melakukan gencatan senjata. Israel-Hamas juga sama-sama terbuka untuk pembebasan sandera yang masih ditahan oleh masing-masing pihak.
Akan tetapi, kesepakatan belum bisa tercapai karena masih ada perbedaan pendapat terkait cara pelaksanaannya. Perundingan sampai saat ini masih terus dilakukan. Hal ini juga dipicu akibat  militer Israel menembak sandera, warga negaranya sendiri, karena mengira pasukan Hamas, akhir pekan kemarin.
Media Reuters melaporkan Netanyahu mengonfirmasi bahwa perundingan baru yang dimediasi Qatar sedang dilakukan. Sebelumnya sebuah sumber juga mengatakan pemimpin perundingan Israel, Kepala Mossad David Barnea, telah bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, di Eropa.
Sementara itu, Bantuan kemanusiaan tertunda masuk wilayah Gaza Palestina karena inspeksi di perbatasan.
Hamas juga menuntut agar pasukan militer Israel mundur ke posisi di belakang garis yang telah ditetapkan di Jalur Gaza.
Israel Habisi Sandera
Sebelumnya pada Jumat, Israel secara tidak sengaja membunuh tiga sandera yang mendekati mereka dengan bendera putih setelah melarikan diri dari penculiknya di Gaza. Para sandera itu antara lain Yotam Haim dan Alon Shamriz, keduanya berasal dari Kibbutz Kfar Aza dan Samer El-Talalqa, yang disandera dari Kibbutz Nir Am.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan militer memikul tanggung jawab atas semua yang terjadi. Ia mengatakan yakin ketiganya melarikan diri atau ditinggalkan Hamas saat Israel menyerang.
Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen