Home » Harga Cabai Makin Pedas, Bapanas akan Panen dan Salurkan Cabai Secara Bersama

Harga Cabai Makin Pedas, Bapanas akan Panen dan Salurkan Cabai Secara Bersama

by Junita Ariani
2 minutes read
Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Kemendagri di Jakarta pada Senin (11/12/2023).

ESENSI.TV - JAKARTA

Menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), harga cabai mengalami kenaikan yang signifikan. Hari ini, Senin (11/12/2023), rata-rata nasional harga cabai di tingkat konsumen mencapai Rp93.839/kg.

Harga ini lebih tinggi 64,63% dari Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan dalam Perbadan 17 Tahun 2023. Sedangkan cabai merah keriting Rp75.22/kg, lebih tinggi 36,76% dari HAP.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Desember 2023 cabai berpotensi menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi pangan nasional sebagaimana tren 5 tahun terakhir.

Hal ini dikarenakan minimnya produksi cabai antar waktu serta kurang meratanya sebaran stok antar wilayah. Sehingga masih perlu adanya produksi tingkat rumah tangga melalui Gerakan Tanam Cabai.

Untuk itu Badan Pangan Nasional atau Bapanas siap menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Salah satunya melalui kegiatan panen dan penyaluran cabai serentak yang dapat diikuti secara online melalui kanal Youtube.

Hal ini untuk mendorong peningkatan ketersediaan stok serta memotivasi masyarakat di seluruh daerah.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Kemendagri di Jakarta, Senin (11/12/2023).

“Panen dan penyaluran cabai secara bersama akan kita laksanakan tanggal 20 Desember 2023 di 7 provinsi. Yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, NTB, dan Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Bapanas juga terus melakukan kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari wilayah sentra ke daerah konsumen. Untuk menjaga pemerataan dan memperkecil disparitas stok dan harga antar wilayah.

Dari total 2.549.575 kg, FDP cabai rawit merah oleh Bapanas telah dilakukan sebanyak 5.268 kg dan cabai merah keriting 16.817 kg.

Baca Juga  Bapanas Berlakukan Relaksasi Harga Gula Konsumsi Rp16.000/Kg

Pemanfaatan Dana Dekonsentrasi

Mendagri Muhammad Tito Karnavian yang hadir dalam rakor tersebut mendorong optimalisasi pemanfaatan dana dekonsentrasi, APBD, dan Dana Insentif Fiskal (DAF). Untuk mengupayakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan pengendalian inflasi.

Tito berharap partisipasi seluruh Pemda dalam upaya bersama ini, khususnya komoditas yang kerap memberikan andil inflasi di bulan Desember yakni cabai, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

“Gerakan pasar murah yang dilakukan untuk membantu rakyat kecil. Saya mohon betul dengan segala hormat seluruh Pemda melakukan gerakan yang sama. Dijual tapi harganya disubsidi, harganya lebih murah dari harga pasaran. Sehingga simultan antara pusat dengan daerah,” tegas Tito.

Beberapa hal lain yang menjadi sorotan yaitu sebaran usaha pertanian. Jumlah usaha pertanian yang mengusahakan cabai rawit sebesar 4,18% dan cabai merah 1,67% terhadap total unit usaha pertanian.

Daerah produksi tertinggi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Sedangkan daerah terendah yaitu DKI Jakarta, Papua Tengah, Papua Barat Daya, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara. Untuk itu pemetaan ini dapat menjadi bahan dalam penguatan sistem logistik pangan nasional.

Turut hadir Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Cabai Kementerian Pertanian, Muhammad Aidil Fitri.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Penting Bambang Wisnubroto, Kadiv Pengadaan CPP Perum Bulog Chayaningtyas Rispinatri.

Pengadaan Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf, Sesdamjatun, Mabes TNI Eko Nursanto, dan Deputi Bidang Perekonomian Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life