Home » Dhammapada Braille untuk Penyandang Disabilitas Netra

Dhammapada Braille untuk Penyandang Disabilitas Netra

by Junita Ariani
2 minutes read
Kemenag menyusun Dhammapada Braille untuk penyandang disabilitas netra.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Agama (Kemenag) tahun ini menyusun Dhammapada Braille untuk penyandang disabilitas netra. Hal ini untuk memberikan kemudahan akses umat beragama terhadap kitab sucinya.

“Salah satu concern saya bagaimana agar layanan keagamaan juga mudah diakses oleh kalangan disabilitas. Salah satunya dengan menghadirkan kitab dalam versi cetak braille,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas dikutip Senin (11/12/2023) di Jakarta.

Menurutnya, Mushaf Al-Qur’an Braille sudah hadir lebih awal. Kemudian, Kitab Suci Buddha versi cetak braille yang diawali dengan Dhammapada.

“Saya apresiasi terobosan Balitbang Kemenag dan juga Ditjen Bimas Buddha,” sambungnya.

Menag Yaqut minta upaya memberikan kemudahan akses umat beragama terhadap kitab sucinya bisa dilakukan oleh Ditjen Bimas lainnya di Kemenag dalam beragam inovasi.

“Jadi tidak selalu juga dalam bentuk braille. Tapi prinsipnya bagaimana umat beragama bisa merasa lebih mudah aksesnya untuk membaca dan mempelajari kitab suci,” sebutnya.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menambahkan, versi cetak braille akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pada tahap awal, terobosan ini dilakukan dengan Dhammapada Braille.

Kemudahan bagi Peyandang Disabilitas

Supriyadi mengakui, sampai saat ini masih ada keterbatasan bagi kelompok penyandang disabilitas terhadap akses kitab suci agamanya.

Baca Juga  Kemenag Gelar Jalan Sehat Kerukunan dan Deklarasi Damai Umat Beragama

“Penerbitan Kitab Suci Dhammapada Braille menjadi upaya kita untuk memberikan kemudahan bagi para penyandang disabilitas, khususnya yang beragama Buddha. Kami berharap ini bisa bermanfaat bagi mereka dalam mempelajari dharma,” ucapnya.

Dhammapada versi cetak braille ini disiapkan oleh tim penyusun Kitab Suci Dhammapada Ditjen Bimas Buddha bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra.

Proses penyusunannya dimulai dengan mengubah file dari huruf latin ke dalam huruf braille. Proses penyusunannya berlangsung selama lebih kurang empat bulan.

“Kitab Suci Dhammapada Braille ini menggunakan bahasa baca atau bahasa bunyi dari Bahasa Pali disertai dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Kitab ini berpedoman pada cetakan Kitab Suci Dhammapada yang diterbitkan oleh Yayasan Dhammadipa Arama edisi ke tujuh tahun 2022,” jelas Supriyadi.

“Ke depan, kita akan mencoba menyusun versi braille untuk kitab suci lainnya dari agama Buddha,” tandasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life