Home » Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Magnitudo 4,2, Tak Berpotensi Tsunami

Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Magnitudo 4,2, Tak Berpotensi Tsunami

by Raja H. Napitupulu
2 minutes read
Gempa

ESENSI.TV - KABUPATEN BANDUNG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis terjadi gempa dengan kekuatan magnitude (M) 4,2 di Kab Bandung. Pusat gempaberada di darat.

“Pusat gempa berada di darat 20 KM Tenggara Kab Bandung dan gempa ini dirasakan untuk diteruskan pada Masyarakat,” demikian keterangan BMKG dalam website resminya, Rabu (01/05/2024).

Gempa terjadi pada pukul 03:06:10. Gempa berada pada kedalaman 4.0 kilometer dan tak berpotensi tsunami. Sementara itu, titik koordinat gempa berada pada 7.20 LS (Lintang Selatan) dan 107.57 BT (Bujur Timur).

BMKG mencatat dalam sepekan terakhir di wilayah Indonesia terjadi aktivitas gempa signifikan dan dirasakan masyarakat sebanyak 9 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Dampak Gempa

Dampak gempa tersebut juga dirasakan hingga ke beberapa wilayah di sekitar Kabupaten Bandung. Dengan skala MMI, gempa dirasakan di wilayah Majalaya, Cibereum, Pangalengan, Garut dan Soreang dengan skala III, III, III, III dan II.

Skala MMI yang dirasakan adalah III yang artinya gempa dirasakan oleh beberapa orang, tetapi tidak menyebabkan kerusakan atau kecelakaan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.

Baca Juga  Wow! UGM Kembangkan Briket Arang dari Kotoran Kambing

“BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa,” terang BMKG.

BMKG menjelaskan, bahwa skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli atau MMI

Skala MMI terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut. Dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

“Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain. Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi,” jelas BMKG.

Tetapi skala MMI yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan. Terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life