Home » Hari Jadi ke-21, BPH Migas Diminta Optimalkan Kegiatan Hilir Migas

Hari Jadi ke-21, BPH Migas Diminta Optimalkan Kegiatan Hilir Migas

by Junita Ariani
2 minutes read
Hari Jadi ke-21, BPH Migas.

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas diminta untuk lebih meningkatkan perannya dalam memajukan industri hilir migas.

Melalui pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM serta kegiatan pengangkutan gas bumi melalui pipa.

Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif mengatakan, BPH Migas memiliki peran sangat penting dan strategis. Dalam melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM dan gas bumi melalui pipa.

“Semoga BPH Migas dapat lebih berperan dalam memajukan kegiatan hilir migas. Melalui pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM serta kegiatan pengangkutan gas bumi melalui pipa,” kata Arifin.

Ia mengatakan itu di Acara Hari Jadi ke-21 BPH Migas, Jumat (29/12/2023).

Arifin mengatakan, dukungan dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan, akan mewujudkan sinergi yang solid, untuk melaksanakan peran strategis tersebut. Baik Kementerian-Lembaga, Badan Usaha, Pemerintah Daerah, Kepolisian, TNI serta anggota Legislatif.

Arifin juga memberikan apresiasi kepada penerima penghargaan baik dari Kementerian dan lembaga, Pemerintah Daerah maupun badan usaha.

“Saya mengucapkan selamat kepada Kementerian-Lembaga, Pemerintah Daerah, serta Badan Usaha yang mendapatkan penghargaan dan apresiasi BPH Migas. Kami berharap prestasi dan apresiasi ini menjadi penyemangat dalam meningkatkan kinerja dan untuk dapat terus berinovasi lebih baik lagi,” ujar Arifin.

Baca Juga  Terapkan Haji Ramah Lansia, Iran Apresiasi Indonesia

Kendala Penyaluran BBM

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan, untuk menjamin keadilan dan ketahanan energi bagi masyarakat bukanlah hal yang mudah.

Apalagi dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang sulit dijangkau. Kemudian, belum terkoneksinya infrastruktur pipa gas bumi yang menghubungkan antara supply dan demand.

Serta belum meratanya lembaga penyalur BBM yang dapat menjangkau masyarakat. Bahkan sulitnya konsumen pengguna tertentu (nelayan dan sektor pertanian) dalam mendapatkan BBM menjadi kendala utama penyediaan energi di Indonesia.

“Melalui Program BBM 1 Harga yang telah dicanangkan sejak tahun 2017, dan sampai saat ini telah terbangun 512 penyalur. Mayoritas berlokasi di wilayah yang sulit dijangkau, menjadi wadah kontemplasi kita bersama bahwa penyediaan energi di Indonesia bukan hal yang mudah,” ujar Erika. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life