Home » Heboh! Pedagang Tanah Abang Meminta E-commerce Ditutup, Mendag: Kualitas Barang Sama

Heboh! Pedagang Tanah Abang Meminta E-commerce Ditutup, Mendag: Kualitas Barang Sama

by Administrator Esensi
1 minutes read
pedagang minta e-commerce di tutup

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merespons permintaan para pedagang Pasar Tanah Abang yang meminta sejumlah platform toko online (e-commerce) selain TikTok Shop untuk ditutup. Zulhas mengatakan hal itu tidak bisa dilakukan.

“Ya nggak, kan diatur, bukan tutup, ndak boleh dong. Kan nggak bisa dihindari namanya itu platform digital itu zaman kok, yang nggak ikut nanti kan jadi yang di NTT itu apa komodo kan? satwa langka itu,” kata Zulhas di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Mendag turut mengatakan pentingnya mengikuti perkembangan zaman. Dia lantas meminta pedagang di Tanah Abang untuk menyesuaikan.

“Jadi memang harus mengikuti perkembangan. Oleh karena saya bilang teman-teman di Pasar Tanah Abang, pasar sayur saja online sekarang, apalagi pasar-pasar yang jual barang-barang komersial, pakaian, sepatu itu kan harus juga mengikuti selain offline, online,” ujarnya.

Produk Lokal yang Akan Banyak Di E-Commerce

Zulhas memastikan pemerintah saat ini akan menata peraturan penjualan online agar lebih banyak produk lokal yang masuk di pasar e-commerce. Dia lantas mengajak pedagang di Tanah Abang untuk turut menjual barangnya di e-commerce.

Baca Juga  Polri Dalami Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sejumlah pedagang mengaku, langkah ini dilakukannya lantaran merasakan penurunan omzet sejak beroperasinya platform-platform tersebut. Seperti halnya yang dirasakan Anton, pedagang Tanah Abang yang telah berjualan sejak 2007.

Dari sebelumnya bisa meraup Rp 20 juta per hari, kini untuk mendapat Rp 2 juta per hari saja Anton mengaku kesulitan. Ia juga mengaku heran kenapa produk yang dijual secara online bisa dihargai murah.

“Kualitas sama barang sama, tapi harga jauh beda, itu yang kita jauh bingung, kenapa dia bisa jatuhin. Kayak gini kita jual Rp 100 ribu, di online bisa Rp 49 ribu, Rp 39 ribu. Kalau kita beli bahan produksi sendiri, kita pikir-pikir sendiri nggak bisa nggak masuk harganya. Kenapa di online itu bisa,” bebernya.

Editor: Firda / Radja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life