Home » Indonesia Bawa 3 Pesan Penting di Pertemuan Menlu D-8

Indonesia Bawa 3 Pesan Penting di Pertemuan Menlu D-8

by Raja H. Napitupulu
2 minutes read
Menlu

​Pemerintah Indonesia membawa 3 pesan penting dalam Pertemuan Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri Negara-negara Developing-8 atau D-8. Agendanya khusus membahas mengenai perkembangan situasi di Gaza.

Anggota D-8 adalah Indonesia, Turki, Malaysia, Mesir, Pakistan, Bangladesh dan Nigeria.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan tertulisnya, di Turki, Minggu (09/06/2024).

“Pertemuan berlangsung dengan sangat terbuka dan saya sampaikan 3 hal,” ujar dia.

Pertama, ia menekankan pentingnya kesatuan di antara negara-negara anggota D-8. Kesatuan ini sangat penting artinya agar kerja D-8 untuk membantu Palestina dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal.

Kedua, perdamaian abadi tentunya merupakan tujuan utama dan tujuan jangka panjang. Perdamaian tidak akan dapat terwujud jika tidak terjadi gencatan senjata.

“Di sinilah kembali isu gencatan senjata permanen ditekankan oleh semuanya, termasuk Indonesia. Indonesia dari sejak awal terus menyerukan pentingnya gencatan senjata permanen secara konsisten,” papar Retno.

Ketiga, sebelum tercapainya gencatan senjata, terdapat beberapa hal yang harus terus dilakukan untuk membantu Palestina.

Hal yang Harus Dilakukan

Ia menjabarkan beberapa hal yang harus dilakukan. Nomor satu, negara D-8 harus terus menggunakan pengaruh agar lebih banyak negara yang mengakui Palestina.

“Saya sampaikan akhir Mei lalu saya berada di Eropa, bertemu antara lain dengan Menlu Norwegia, Spanyol dan Irlanda, membahas mengenai masalah pentingnya pengakuan terhadap Palestina,” katanya.

Baca Juga  50,8 Ton Bantuan Dari Indonesia Untuk Palestina Tiba di Jalur Gaza

Juni ini, pihaknya akan melakukan beberapa pertemuan dengan negara-negara Eropa untuk tujuan yang sama

“Nomor dua, kita harus terus berupaya mendorong agar Palestina dapat menjadi anggota penuh PBB. Ini bukan jalan yang mudah. Tetapi kita harus berupaya terus berupaya. D-8 harus menjadi driving force bagi upaya ini,” tambah dia.

Nomor tiga, negara D-8 harus terus menyuarakan pentingnya kelancaran bantuan atau unhindered humanitarian assistance dan mendukung kerja UNRWA.

“Saya sampaikan, Indonesia sudah beberapa kali meningkatkan kontribusinya kepada UNRWA. Indonesia juga terus memberikan bantuan kemanusiaan sesuai dengan kebutuhan lapangan,” katanya lagi.

Tentunya, lanjut dia, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing negara anggota.

“Yang penting adalah spirit solidaritas kita,” tambah Retno.

Peran D-8

Ia menjelaskan, D-8 didirikan untuk memajukan perdagangan, peran dan postur di forum internasional, serta kesejahteraan masyarakat. Semua negara anggota D-8 juga merupakan anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI.

Pertemuan Luar Biasa D-8 ini didasari pemikiran bahwa D-8 harus memperkuat kerja OKI untuk Palestina di tengah situasi kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza.

“Negara-negara anggota D-8 tidak dapat duduk tenang dan rileks melihat genosida terus terjadi di Gaza,” ungkapnya.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life