Home » Ini 14 Masalah yang Paling Berat di Indonesia, Korupsi Urutan Pertama

Ini 14 Masalah yang Paling Berat di Indonesia, Korupsi Urutan Pertama

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi korupsi. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

National Survey and Focus Group Discussions (NSFG) Indonesia menemukan bahwa ada 14 masalah yang paling berat dan dalam menekan kehidupan masyarakat Indonesia. Korupsi urutan pertama.

“Masalah yang paling berat pertama adalah korupsi,” jelas hasil survei NSFG, yang digelar  tanggal 2 hingga 14 Oktober 2023.

Korupsi berada di urutan pertama yang dianggap masyarakat paling  membebani kehidupan sehari-hari, perekonomian dan pembangunan, dipilih oleh 51% responden.

Kemudian, secara berurut adalah persoalan kenaikan harga pangan dipilih oleh sebanyak 36% responden dan sulit mendapatkan pekerjaan sebanyak 28%.

Masalah kemiskinan sebanyak 23%, persoalan kriminal sebanyak 19%, gaji rendah sebamyak 15% dan penyalahgunaan narkoba sebanyak 9%.

Polusi lingkungan udara dan air sebanyak 9%, pendidikan sebanyak 7%, jasa kesehatan sebanyak 6% dan kepadatan kota sebanyak 4%.

Persoalan kelangkaan makanan sebanyak 3%, masalah kebebasan berpendapat sebanyak 3% dan kenaikan harga sarana publik, seperti air dan listrik sebanyak 3%.

Populasi Responden Survei

Pembagian populasi responden survei di Banten 2,8%, Jakarta 14,9%, Jawa Barat 17,8%, Jawa Tengah 7,9%, Yogyakarta 2,4%, Jawa Timur 15,2%, Kalimantan Barat 1,7%, Kalimantan Tengah 0,4% dan Kalimantan Udara 0,2%.

Kalimantan Timur 2,0%, Kalimantan Selatan Kalimantan 1,8%, Maluku Utara 0,3%, Maluku 0,5%, Bali 2,1%, Nusa Tenggara Barat 0,9% dan Nusa Tenggara Timur 0,9%.

Papua Barat 0,3%, Papua 0,6%, Sulawesi Utara 0,6%, Gorontalo 0,3%, Sulawesi Tengah 0,5%, Sulawesi Barat 0,5%, Sulawesi Selatan 2,8% dan Sulawesi Tenggara 0,4%.

Baca Juga  Mengatasi Beban Hidup yang Membuat Pusing: Tips dan Strategi Efektif

Aceh 1,0%, Sumatera Utara 6,5%, Sumatera Barat 1,9%, Riau 2,5%, Kepulauan Riau 1,5%, Jambi 1,4%, Bengkulu 0,5%, Sumatera Selatan 3,5% dan Kepulauan Bangka Belitung 0,4%, serta Lampung 3,1%.

Metode Survei

Adapun metode survei yang dilakukan adalah data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan metode terstruktur dengan daftar pertanyaan.

Kemudian, menggunakan metode Multistage random sampling, Randomized sampling, Aplikasi Survei Kapur dan menggunakan Tablet atau Smartphone.

Jumlah sampel total adalah 1600 (margin kesalahan ±2,5%). Kota-kota di perkotaan dan pedesaan di 34 provinsi. Sebanyak 100% backchecking menggunakan fasilitas CATI. Sedangkan, praktek lapangan dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 14 Oktober 2023

Adapun Metodologi Diskusi Kelompok Terfokus, di mana data dikumpulkan dari 6 Focus Group Discussion. Sebanyak 2 grup Bandung (30 September 2023), sebanyak 2 grup Makassar (4 Oktober 2023) dan sebanyak 2 grup Medan (11 Oktober 2023).

FGD Offline (Focus Group secara Tatap Muka). Proses perekrutan responden secara acak dengan merekrut 10 peserta 2 sebagai penyangga di masing-masing kelompok.

Responden mengidentifikasi partai Golkar, Nasdem, Demokrat dan Gerindra. Para responden termasuk golongan C, D dan E, pemilih terdaftar di wilayahnya masing-masing, serta melalui percakapan yang sistematis dan ilmiah dengan para pemilih.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

​

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life