Home » Inilah Pernyataan Bersama para Menteri Energi ASEAN pada AMEM-41

Inilah Pernyataan Bersama para Menteri Energi ASEAN pada AMEM-41

by Junita Ariani
2 minutes read
Menteri ESDM Arifin Tasrif, AMEM-41 menghasilkan Joint Ministerial Statement (JMS) atau Pernyataan Bersama.

ESENSI.TV - BALI

Indonesia bersama Laos telah berhasil memimpin pertemuan para Menteri Energi di kawasan Asia Tenggara atau The 41st ASEAN Ministers on Energy Meetings (AMEM-41).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh negara anggota ASEAN, negara-negara mitra dialog, dan organisasi internasional. AMEM-41. Di samping itu juga dihadiri oleh Timor Leste sebagai negara observer.

Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif yang memimpin rapat tersebut mengatakan, pertemuan selama dua hari, 24-25 Agustus 2023, AMEM-41 menghasilkan JMS.

Joint Ministerial Statement (JMS) atau Pernyataan Bersama yang dihasilkan terdiri dari adopsi Joint Declaration on Sustainable Energy Security through Interconnectivity.

Deklarasi ini berfokus kepada interkonektivitas energi yang merupakan prioritas keekonomian Indonesia pada Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.

Menurut Arifin, deklarasi ini menekankan, di antaranya mengejar target kawasan ASEAN untuk interkoneksi negara-negara ASEAN. Melalui ASEAN Power Grid (APG) dan Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP).

“Termasuk infrastruktur LNG, menuju 2045,” jelas Arifin pada konferensi pers di BNDCC Nusa Dua Bali, Jumat (25/8/2023).

Setujui Penandatanganan IOE

Di samping JMS, lanjut Arifin, para Menteri juga menghasilkan pengakuan atas ASEAN Strategy on Carbon Neutrality.  ASEAN Economic Community’s Circular Economy Framework, ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance.

Kemudian, ASEAN Blue Economy Framework, untuk mendukung agenda keberlanjutan lintas sektor ASEAN

Selain itu, AMEM-41 juga mengemukaan keberlanjutan dari implementasi ASEAN Plan for Energy Cooperation (APAEC) Fase II: 2021-2025.

Melalui ASEAN Power Grid (APG), Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP), Coal and Clean Coal Technology (CCT), Energy Efficiency and Conservation (EE&C). Renewable Energy (RE), Regional Energy Policy and Planning (REPP) dan Civilian Nuclear Energy.

Baca Juga  Cara Biasa Tak Lagi Ampuh, ASEAN Revitalisasi Kerja Sama Sektor Prioritas

“Terkait APG, para Menteri, yakni Indonesia, Laos, dan Brunei Darussalam setuju untuk menandatangani Instrument of Extension (IOE) MoU APG. Seluruh negara anggota ASEAN juga akan menandatangani IoU MoU tersebut pada akhir tahun ini,” imbuhnya.

Arifin mengatakan, pertemuan ini juga mencatat kemajuan kerja sama antara ASEAN dan IRENA mengenai target energi terbarukan ASEAN.

Memperhatikan perkembangan kerja sama energi ASEAN-AS untuk mempercepat transisi energi, menganugerahkan ASEAN Energy Awards 2023. Untuk praktik terbaik dalam efisiensi dan konservasi energi, energi terbarukan, manajemen energi, teknologi batubara ramah lingkungan, dan generasi muda.

Selain JMS, para Menteri ASEAN bersama mitra dialog juga mencapai konsensus pada AMEM+3 JMS dan EAS EMM Chair’s Statement.

“Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41 juga menandai tonggak sejarah yang luar biasa dengan diadopsinya Pernyataan Bersama.

Di mana pernyataan bersama itu untuk Proyek Interkoneksi Tenaga Listrik Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina (BIMP-PIP). Sebagai perdagangan listrik multilateral berikutnya di ASEAN setelah LTMS (Lao PDR, Thailand, Malaysia dan Filipina),” tambah Arifin.

Selanjutnya, Keketuaan ASEAN akan berpindah kepada Laos pada tahun 2024.

“Laos akan menjadi Ketua Energi ASEAN pada awal tahun 2024, sesuai dengan masa Keketuaan ASEAN,” pungkas Arifin. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life