Home » Jangan Sepelekan Gatal di Area Kemaluan Bisa Jadi Penyakit Berbahaya

Jangan Sepelekan Gatal di Area Kemaluan Bisa Jadi Penyakit Berbahaya

by Junita Ariani
2 minutes read
Jangan sepelekan gatal yang terjadi di area kemaluan.

ESENSI.TV - JAKARTA

Gatal di area kemaluan bukan merupakan masalah kesehatan serius, karena dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, waspadai jika terjadi berulang dan disertai keluarnya cairan dari kelamin.

Ada beberapa penyebab gatal di area kemaluan sebagaimana dilansir dari situs kesehatan, Rabu (10/1/2024).  Antara lain akibat iritasi, penyakit kulit atau bahkan infeksi jamur.

Namun, apapun itu penyebabnya ada baiknya perlu tetap diwaspadai sehingga tidak berkepanjangan.

Beberapa penyebab gatal yang sering timbul di area Miss V dan memerlukan perawatan yang tepat, seperti:

1. Iritasi

Bahan kimia tertentu yang ditemukan pada produk sehari-hari bisa berpotensi menyebabkan iritasi jika bersentuhan dengan vagina atau vulva. Gangguan ini memicu reaksi alergi yang disebut dengan dermatitis kontak.

Jika penyebabnya adalah iritasi, mungkin terasa gatal, merah, dan perih. Beberapa produk yang bisa kamu hindari untuk mencegah terjadinya iritasi, antara lain sabun mandi dan busa.

Kemudian, semprotan feminin, kontrasepsi topikal, krim, losion, dan salep, deterjen, pelembut kain, tisu toilet yang mengandung parfum dan pembalut yang beraroma.

2. Infeksi jamur

Jamur secara alami terdapat di area Miss V. Namun, jamur ini bisa menyebabkan infeksi dan rasa gatal di kemaluan jika pertumbuhannya terjadi secara tidak terkendali.

Tak hanya rasa ragal, pertumbuhan jamur yang berlebihan juga bisa menimbulkan sensasi terbakar dan keluarnya cairan kental berwarna keputihan. Cairan tersebut bisa berbau tidak sedap atau amis.

Baca Juga  Selain Merokok, Ini 4 Alasan Kenapa Bibir Kamu Menghitam

3. Vaginosis bakterialis (BV)

Vaginosis bakterial adalah penyebab lain dari rasa gatal di area kemaluan. Seperti infeksi jamur vagina, BV dipicu oleh ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat yang ada di dalam vagina.

Gejala yang muncul biasanya berupa rasa gatal dan keluarnya cairan yang tidak normal serta berbau amis. Cairan tersebut biasanya bertekstur encer dan berwarna abu-abu kusam.

4. Penyakit kulit

Beberapa penyakit kulit, seperti eksim dan psoriasis juga bisa menyebabkan kemerahan serta gatal di area genital. Eksim atau dermatitis atopik adalah ruam yang terjadi pada pengidap asma atau alergi.

Ruamnya berwarna kemerahan dan gatal dengan tekstur bersisik yang menyebar ke vulva pada beberapa pengidap eksim.

Sementara psoriasis adalah penyakit yang menyebabkan bercak merah bersisik, gatal, dan terbentuk di sepanjang kulit kepala serta persendian. Terkadang gejala-gejala tersebut juga bisa muncul pada vulva.

5. Infeksi menular seksual (IMS)

Ada beberapa IMS yang dapat menyebabkan gatal di kemaluan, antara lain klamidia, kutil kelamin, gonorea, dan trikomoniasis. IMS ini juga dapat menyebabkan gejala lain, termasuk keputihan, nyeri saat buang air kecil, dan luka pada alat kelamin. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life