Home » Jelang 17-an, Yuk Nonton Film Tentang Kemerdekaan!

Jelang 17-an, Yuk Nonton Film Tentang Kemerdekaan!

by Administrator Esensi
2 minutes read
Film Soekarno

ESENSI.TV - JAKARTA

Kemerdekaan Indonesia adalah sejarah penting yang paling diingat oleh bangsa Indonesia. Berbagai peristiwa penting mengiringi rakyat Indonesia hingga mencapai kemerdekaan. Selain mengadakan upacara, masyarakat Indonesia juga bisa merayakannya dengan menonton film kemerdekaan Indonesia.

Perjuangan para pahlawan dan tokoh-tokoh nasional dalam menghadapi konflik dikisahkan dalam film-film yang memiliki nilai penting dan sikap pantang menyerah.

Dibawah ini beberapa rekomendasi film-film terkait kemerdekaan Indonesia, cekidot!

Soekarno

Soekarno adalah film Indonesia yang tayang pada tahun 2013. Film ini dibintangi oleh Ario Bayu dan merupakan karya dari sutradara terkenal, Hanung Bramantyo.

Film ini berkisah tentang perjalanan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan. Lahir dengan nama Kusno, beliau berganti nama menjadi Soekarno karena sering terkena penyakit. Soekarno adalah nama dan harapan orang tuanya agar kelak bisa menjadi ksatria seperti Adipati Karno dalam dunia perwayangan.

Terpenuhi lah doa tersebut hingga di usianya yang masih 24 tahun, Soekarno menggemparkan podium dan menyuarakan kalimat bahwa bangsa Indonesia harus merdeka. Berbagai perjuangan dilewatinya mulai dari penahanan karena dituduh memberontak, pengasingan, dan berbagai hal lain hingga ia bisa memerdekakan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Battle of Surabaya

Selanjutnya, ada film Battle of Surabaya yang dirilis pada tahun 2015 silam. Film ini mengisahkan perjalanan seorang anak laki-laki bernama Musa. Bermula dari peristiwa jatuhnya bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki, membuat rakyat Indonesia hendak mendeklarasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Berlatar belakang kota Surabaya, film ini menjelaskan tentang kisah pertempuran setelah Indonesia merdeka. Surabaya semakin memanas lantaran sekutu terus berdatangan, padahal Indonesia telah merdeka. Musa dikisahkan menjadi kurir pengantar surat khusus untuk mengurangi kecurigaan pada penjajah.

Berbagai perjalanan harus dilalui Musa dari mulai kehilangan orang-orang tersayang bahkan tempat tinggalnya. Tapi hal itu tidak membuat Musa lengah dan tetap memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Berbeda dengan film kemerdekaan lainnya, Battle of Surabaya disajikan dalam bentuk film animasi, lho! Menarik, ya!

Baca Juga  Jaga Kesehatan Mata dengan Baik: Tips untuk Penglihatan yang Sehat

Guru Bangsa: Tjokroaminoto

Kita pasti tidak asing lagi dengan pahlawan satu ini. Ya, Guru Bangsa Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto namanya. Film ini juga ditayangkan di seluruh Indonesia pada tahun 2015. Diperankan oleh Reza Rahadian, film ini mengisahkan perjuangan Tjokroaminoto di zaman penjajahan karena geram dengan perlakuan Belanda yang memerintah rakyat Indonesia dengan semena-mena.

Ia merupakan seorang Islam yang kuat. Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke Surabaya Bersama anak dan istrinya. Aspirasi untuk melawan Belanda dilakukannya untuk melindungi rakyat pribumi. Orasi pun dilakukannya agar para pribumi mendapat haknya.

Ia berhasil mendirikan Sarekat Islam (SI), yaitu organisasi untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat saat itu.

Kadet 1947

Nah, film yang dirilis pada tahun 2021 ini mengisahkan peristiwa Agresi Militer Belanda pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Terdapat sekelompok kadet atau taruna dari sekolah penerbangan Angkatan udara di Maguwo, Sigit dan teman-temannya berambisi dalam menjaga Indonesia dari tangan Belanda.

Dengan nekad dan jiwa membara, mereka menjalankan aksi untuk membawa pesawat dan senjata. Namun terhalang karena masih berstatus pelajar. Tidak menyerah, mereka meminta bantuan dari sersan, penembak udara, dan temannya untuk menjalankan aksi ini. Ternyata Sigit mengetahui ada pesawat jatuh di desanya.

Ia pun berinisiatif untuk mengambil mesin pesawat tersebut. Kejadian ini diambil dari peristiwa serangan udara pertama Angkatan Udara Republik Indonesia yang dilakukan oleh para kadet terhadap markas pertahanan Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada tahun 1947.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life