Humaniora

Kemenag Latih Petugas Layani Jemaah Haji Lansia

Musim haji tahun 2023 ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengangkat tagline “Haji Ramah Lansia”. Pasalnya,  dari 203.320 jemaah haji reguler, lebih dari 60 ribu orang masuk dalam lansia. Dengan usia di atas 65 tahun.

Untuk itu, para petugas secara khusus dilatih melayanani jemaah haji lansia yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, 7 – 16 April 2023.

Pelatihan ini menjadi rangkaian dalam Bimbingan Teknis bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Vita Priantina Dewi dari Centre for Ageing Studies Universitas Indonesia (CAS UI) menjelaskan, Indonesia termasuk negara yang mengalami penuaan penduduk. Artinya usia harapan hidup semakin panjang.

“Rerata 69,7 tahun untuk laki-laki dan usia perempuan hingga 73,5 tahun,” kata Vita di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023).

PPIH kata dia, harus memastikan bahwa jemaah haji lansia mendapat semua akses selama menjalankan prosesi ibadah haji.

“Panitia juga harus memahami karakteristik lansia, mengenali masalah-masalah lansia. Dan, harus cakap menggunakan alat bantu bagi lansia,” ujarnya.

Dikatakannya, PPIH, harus memahami hal-hal teknis seperti cara berkomunikasi dan melayani jemaah lansia yang perlu penanganan khusus.

“Saat melayani, posisi kita tidak boleh jongkok, posisi harus sejajar, karena lansia yang dilihat adalah gerakan mulut kita,” ujarnya.

Para peserta juga mendapat materi tentang cara berkomunikasi terhadap lansia. Harus benar-benar efektif dan dalam kondisi yang tenang serta sabar.

Mengenal Jemaah Lansia

Psikolog dari CAS UI Dini P Daengsari menekankan agar PPIH mengenal jemaah lansia secara lebih mendalam. Sebab, lansia lebih bisa memahami usia di bawahnya.

“Karena dia sudah melewatinya, mereka sudah melawati masa pra lansia, sebetulnya demikian,” katanya.

Begitupun lansia cenderung mudah emosi, cemas, kesal, khawatir, tersinggung serta ada perubahan dalam hubungan sosial.

Para petugas juga kata dia, harus mengenali secara umum Dimensia Alzheimer, seperti gangguan daya ingat, sulit fokus.

Menaruh barang tidak pada tempatnya, sulit fokus, salah membuat keputusan serta perubahan-perubahan perilaku dan kepribadian mereka,

“Panitia bisa berisiko disalah-salahin. Namun harus tetap sabar, jangan memasukkan dalam haati. ini sangat peting.” terangnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editro: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Pengamat: Money Politics Seharusnya Dilegalkan Agar Pemilu Jurdil

Pengamat Politik Rusmin Effendy menilai seharus partai politik (parpol) dan DPR melegalkan praktik money politics.…

2 hours ago

Kejagung Tetapkan Mantan Kakanwil Bea Cukai Riau Tersangka Korupsi Impor Gula

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi impor gula oleh PT Sumber…

2 hours ago

Politisi Golkar Meutya Hafid Peroleh Penghargaan Alumni of The Year dari Australia

POLITISI Partai Golkar Meutya Hafid mendapatkan penghargaan Australian Alumni Awards 2024 atas peran pentingnya di…

2 hours ago

BNPB Lakukan TMC Untuk Dukung Tanggap Darurat Bencana Sumatera Barat

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Sumatera Barat…

2 hours ago

Indonesia Tempatkan 10 Wakil di Partai 16 Besar Thailand Open

Tim bulutangkis Indonesia berhasil menempatkan 10 wakilnya masuk ke partai 16 besar, pada Thailand Open…

5 hours ago

Draft RUU Penyiaran Tak Boleh Mengkebiri Kapasitas Jurnalis

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan, draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran tidak…

5 hours ago