Adanya kasus baru Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang menyebabkan tewasnya seorang anak di Jakarta diduga akibat meminum obat sirop membuat kekhawatiran pada para ibu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun angkat bicara. Kemenkes mengimbau masyarakat untuk menghindari pembelian obat sirop secara mandiri tanpa dibekali resep dari dokter.
“Yang paling baik saat ini adalah konsultasi ke tenaga kesehatan (nakes). Jangan beli obat sendiri dulu,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Senin, (6/2/2023).
Dikatakannya, apabila anak sakit, Kemenkes menyarankan dibawa ke fasilitas layanan kesehatan untuk mendapatkan obat dari dokter.
“Sampai saat ini fasilitas pelayanan kesehatan masih menggunakan obat puyer,” katanya.
Siti Nadia mengatakan kasus GGAPA pada anak kembali terjadi di Indonesia. Setelah sempat mereda pada akhir 2022 dan kini kasusnya teridentifikasi di DKI Jakarta.
Dari dua kasus yang dilaporkan Dinkes DKI, satu pasien masih berstatus suspek dan satu kasus terkonfirmasi meninggal dunia setelah mengalami keluhan demam dan sulit buang air kecil.
“Pasien punya riwayat meminum obat sirop yang dibeli mandiri,” katanya.
Obat sirop penurun demam tersebut bermerk dagang Praxion yang dibeli dari apotek di Jakarta.
Kemenkes beserta pihak terkait kata Siti, masih menelusuri keterkaitan cemaran senyawa kimia Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG) yang melebihi ambang batas pada bahan baku produk tersebut. *
#beritaviral#beritaterkini
Editor: Junita Ariani