Home » Kemenperin Pacu Pertumbuhan IKM Olahan Jamur Tiram

Kemenperin Pacu Pertumbuhan IKM Olahan Jamur Tiram

by Junita Ariani
2 minutes read
IKM Jamur Timar

ESENSI.TV - JAKARTA

Salah satu hilirisasi di sektor industri kecil dan menengah atau IKM yang sedang gencar dipacu yakni olahan jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu sumber protein nabati yang dapat digunakan sebagai pengganti daging.

Selain itu, budidaya jamur tiram juga relatif mudah dan dapat tumbuh cepat dengan ruang yang relatif kecil. Hal itu menjadikannya pilihan yang ideal untuk berbagai skala usaha, mulai dari rumahan hingga industri.

Kawasan Transmigrasi Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan memiliki potensi besar untuk pengembangan olahan jamur tiram.

Dan, untuk mengembangkan sektor tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemeneperin) telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha Baru IKM Pangan Olahan Jamur Tiram.

Bimtek dilakukan di Kawasan Transmigrasi Telang, Kabupaten Banyuasin, pada 24-28 Oktober 202 dan diikuti sebanyak 30 peserta.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

“Potensi di Kabupaten Banyuasin misalnya adalah jamur tiram. Ini dapat dimanfaatkan para IKM sebagai bahan baku produk olahan pangan yang dapat menjadi unggulan daerah setempat,” tuturnya.

Reni berharap pengolahan pangan jamur tiram di Kawasan Transmigrasi Telang ini dapat membuka peluang bisnis serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Baca Juga  Kurangi Emisi Karbon, Kemenperin Dukung Unilver Indonesia Bangun Panel Surya

Bantuan Peralatan Pengolahan

Menurut Reni, untuk peningkatan nilai tambah jamur tiram, yang perlu dilakukan antara lain adalah diversifikasi pengolahan produk pasca-panen.

Pengolahan jamur tiram pasca-panen bertujuan memperpanjang umur simpan dan dapat dilakukan melalui teknologi pengawetan serta teknologi pengolahan.

Dengan begitu, jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai produk kuliner (makanan siap saji), makanan ringan (keripik jamur).

Kemudian, penyedap rasa, hingga tepung jamur tiram, yang dalam pengolahannya harus tetap memperhatikan standar keamanan pangan.

Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi menambahkan, selain materi bimtek produksi, peserta juga mendapatkan materi terkait kewirausahaan.

Seperti manajemen usaha, permodalan dan akses pembiayaan, legalitas usaha, pemasaran, serta izin edar produk.

“Semoga produk jamur tiram yang dihasilkan oleh wirausaha baru mampu memenuhi selera pasar dan berdaya saing,” ungkapnya.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan mesin peralatan secara simbolis dari Ditjen IKMA kepada kelompok IKM. Bantuan yang diberi sebanyak 27 jenis mesin peralatan produksi olahan pangan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life