Sebanyak 20 pelaku industri pertambangan batubara dan mineral Tanzania mengikuti pelatihan dari Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pelatihan terkait keselamatan kerja tambang batubara dan mineral ini merupakan kerja sama dengan Republik Tanzania.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM, Prahoro Nurtjahyo mengatakan, kegiatan tersebut digelar selama 30 hari.
Para peserta akan diajarkan mengenai keselamatan kerja pertambangan batubara dan mineral yang dapat diaplikasikan langsung di lapangan.
“Ini merupakan bentuk kerja sama dan peran kontribusi Indonesia dalam memajukan keselamatan kerja pertambangan di Kawasan Benua Afrika,” jelas Prahoro.
Menurutnya, terdapat banyak persamaan antara Indonesia dengan Tanzania. Di mana kedua negara memiliki cadangan batubara, emas dan gas alam yang melimpah.
“Sektor energi dan sumber daya mineral memiliki risiko yang sangat besar. Kelalaian yang sifatnya kecil dapat menimbulkan kecelakaan fatal,” terang Prahoro dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/11/2023), di Bandung.
Acara pelatihan terkait Keselamatan Kerja Pertambangan tersebut dibuka Kamis (2/11/2023) di Bandung. Dan, diikuti oleh perwakilan Kementerian Mineral Tanzania.
Prahoro berharap melalui diklat ini dapat memberikan pengetahuan yang memadai terkait keselamatan kerja tambang batubara dan mineral. Dengan menekankan pada proses yang sudah berhasil diterapkan di Indonesia.
Peserta diklat terdiri dari perwakilan Kementerian Mineral Tanzania (11 orang), State Mining Corporation/STAMICO (4 orang).
Kemudian, Geological Survey of Tanzania/GST (4 orang), dan Tanzania Extractive Industries Transparency Initiative/TEITI (1 orang).
“Tanzania memiliki cadangan batubara yang sangat besar. Ditandai dengan maraknya kegiatan pertambangan terutama di wilayah selatan. Saya berharap ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dengan baik di dunia pertambangan Tanzania,” ujar Ruben Josephat Mdoe, seorang peserta diklat. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu