Home » Kenapa Selalu Dinantikan Pelaku Bisnis, Suku Bunga Acuan BI Itu Makhluk Apa Sih?

Kenapa Selalu Dinantikan Pelaku Bisnis, Suku Bunga Acuan BI Itu Makhluk Apa Sih?

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Bank Indonesia. Foto: Bagus Traveller

ESENSI.TV - JAKARTA

Setiap bulan, BI atau Bank Indonesia selalu menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari untuk membahas kondisi perekonomian Indonesia yang akan dipublikasikan kepada masyarakat.

Jadi, hasil RDG akan menjadi data yang digunakan para pelaku ekonomi dalam menjalankan bisnisnya, serta menjadi sinyal kuat terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Nah, salah satu kebijakan yang sangat dinantikan adalah pengumuman suku bunga acuan BI alias  BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Namanya suku bunga acuan, BI7DRR akan menjadi acuan bagi perbankan untuk simpanan dan kredit.

Gampangnya, biasanya kalau suku bunga acuan turun, maka perbankan akan ikut memangkas suku bunga kreditnya, demikian juga sebaliknya.

Selain itu, suku bunga acuan juga menjadi sinyal kuat terhadap prediksi Bank Indonesia terhadap inflasi ke depan.

Jika BI naikkan suku bunga acuan, biasanya pelaku ekonomi akan waspada dan melakukan upaya mengantisipasi potensi lonjakan inflasi, demikian juga sebaliknya.

Berlaku Sejak 19 Agustus 2016

Seperti dilansir dari laman resminya, Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru.

Yaitu, BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate.

Penguatan kerangka operasi moneter ini merupakan hal yang lazim dilakukan di berbagai bank sentral dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan operasi moneter.

Baca Juga  Ini Makna Jeruk dalam Imlek, Tidak Hanya Simbol Keberuntungan Saja

Kerangka operasi moneter senantiasa disempurnakan untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan.

Instrumen BI 7-Day (Reverse) Repo Rate digunakan sebagai suku bunga kebijakan baru karena dapat secara cepat memengaruhi pasar uang, perbankan dan sektor riil.

Instrumen BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebagai acuan yang baru memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang.

Sifatnya transaksional atau diperdagangkan di pasar, dan mendorong pendalaman pasar keuangan, khususnya penggunaan instrumen repo.

Tiga Dampak Utama BI7DRR

Dengan penggunaan instrumen BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebagai suku bunga kebijakan baru, terdapat tiga dampak utama yang diharapkan.

Pertama, menguatnya sinyal kebijakan moneter dengan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebagai acuan utama di pasar keuangan.

Kedua, meningkatnya efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga perbankan.

Ketiga, terbentuknya pasar keuangan yang lebih dalam, khususnya transaksi dan pembentukan struktur suku bunga di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) untuk tenor 3-12 bulan.​*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaterkini
#beritaviral

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life