Home » Load Factor Kereta Api Trans Sulawesi Capai 75 Persen, Masyarakat Mulai Tertarik

Load Factor Kereta Api Trans Sulawesi Capai 75 Persen, Masyarakat Mulai Tertarik

by Junita Ariani
2 minutes read
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau proyek KA Makassar-Parepare, Rabu (21/2/2024).

ESENSI.TV - MAKASSAR

Tingkat keterisian penumpang atau load factor Kereta Api Trans Sulawesi lintas Makassar-Parepare sejak diresmikan Presiden joko Widodo (Jokowi) pada 29 Maret 2024, mencapai 75 persen.

Ini membuktikan minat masyarakat di Sulawesi menggunakan angkutan massal khususnya kereta api mulai meningkat.

Diketahui, proyek ini merupakan proyek strategis nasional. Di mana pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi akan menghubungkan antarprovinsi di Sulawesi mulai dari selatan (Makassar) sampai ke Sulawesi Utara (Manado).

Kereta api Makassa-Parepare melayani empat perjalanan setiap harinya, dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 270 kursi.

Waktu tempuh untuk sekali perjalanan maksimal dua jam. Adapun jumlah penumpang kereta api Makassar-Parepare hingga saat ini telah menyentuh angka 259.994 orang hingga Februari 2024. Dengan load factor sebesar 75 persen.

“Kita berharap minat masyarakat di Sulawesi semakin tinggi menggunakan kereta api. Dan, beralih dari kendaraan pribadi,” ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai meninjau proyek KA Makassar-Parepare, Rabu (21/2/2024).

Pada kesempatan yang sama Menhub turut mengecek pembangunan prasarana perkeretaapian untuk mendukung pengoperasian Kereta Api Makassar – Parepare antara Mandai – Palanro.

Baca Juga  Kecuali Kedelai, Ketersediaan Bapok Strategis di Sumut Surplus, Harga Terkendali

Menurut Menhub, ada beberapa prasarana yang akan dibangun pada tahun ini. Di antaranya overpass Tonasa yang saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan serta pengadaan dan pemasangan peralatan di Depo Maros.

Pembangunan jalan akses dan fasilitas pendukung di stasiun lintas Makassar-Parepare juga akan dilakukan. Salah satunya fasilitas keselamatan di emplasemen Stasiun Mandai dan Jalan Damai Ongkoe.

Terkait hal ini, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah menandatangani Nota Kesepakatan (MoU). Yaitu tentang Peningkatan Keselamatan pada Perlintasan Tidak Sebidang Jalur Kereta Api antara Mandai-Maros.

“Rencana akses Ongkoe didesain untuk mengoptimalkan fungsi jalan. Sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api dan mengoptimalkan panjang spoor efektif track Stasiun Mandai. Yang tak kalah penting, dampak kecelakaan kereta api dengan kendaraan lain pun bisa dimitigasi dengan adanya pembangunan ini,” pungkas Menhub. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life