Home » Tingkat Hunian Hotel di Kota Wisata Selama Libur Nataru Full 100%

Tingkat Hunian Hotel di Kota Wisata Selama Libur Nataru Full 100%

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Tingkat okupansi atau hunian hotel selama Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Bandung, Yogyakarta, Solo dan Bali mencapai 100 persen. Sektor pariwisata mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tingkat okupansi hotel selama libur Natal dan Tahun Baru 2023 sangat menggembirakan.

“Dan sebagian tingkat keterisian kamar secara menyeluruh mencapai 80 sampai 90 persen untuk wilayah Pesisir Selatan dan Utara Pulau Jawa,” jelas Sandiaga dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari situs resmi Kemenparekraf, Rabu (4/1/2023).

Dia mengatakan di wilayah pesisir dan utara Pulau Jawa ada cuaca ekstrem, sehingga terjadi penurunan jumlah perjalanan wisatawan di akhir tahun dari prediksi awal. Masyarakat menghindari wisata pantai karena mengkhawatirkan cuaca ekstrim.

Sementara itu, mobilitas masyarakat melalui bandara juga telah meningkat. Data Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, tercatat telah melayani 624.925 penumpang, dengan rata-rata 56.811 orang/hari sejak dibukanya Posko Angkutan Udara Nataru pada 19-29 Desember 2022.

Bandara di Denpasar juga telah melayani sebanyak 3.776 pergerakan pesawat. Dari jumlah itu, sebanyak .265 pesawat adalah pergerakan untuk pesawat domestik dan 1.511 untuk pergerakan internasional.

Baca Juga  Kabupaten Wakatobi Surga Penyelam di Kepulauan Sulawesi

Sementara itu, kota/kabupaten daerah wisata yang menjadi daerah tujuan terbanyak pergerakan pada masa Nataru adalah Yogyakarta sebanyak 1,9 juta orang, Kabupaten Bandung 1,3 juta orang, Kabupaten Malang 1,19 juta orang, Kota Bandung 1,18 juta orang, Kabupaten Bogor dengan potensi pergerakan sebanyak 988,8 ribu orang.

Menparekraf juga menyampaikan bahwa pencabutan PPKM pada 30 Desember 2022 menjadi angin segar bagi wisatawan. Meski demikian, dia mengingatkan wisatawan untuk mengutamakan kesehatan, keselamatan, serta menggaungkan program sertifikasi CHSE dan mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19.

Lebih jauh, Sandiaga Uno menyampaikan bahwa tidak ada lagi pemberlakuan tes PCR atau antigen bagi wisman, termasuk dari China meski PPKM telah dicabut. Berbeda dengan kebijakan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, India, Jepang dan sejumlah negara lain yang membatasi masuknya turis China menyusul kenaikan kasus Covid-19 di negara itu.*

 

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

 

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life