Sejalan dengan potensi Kabupaten Gunung Kidul, generasi Z di kabupaten ini menaruh perhatian lebih terhadap destinasi wisata di wilayahnya. Bacaleg Partai Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Gunung Kidul, Dr. Upi Isabella Rea menyebut, menurut generasi Z isu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata merupakan hal produktif yang perlu didiskusikan oleh anggota dewan.
“Gen Z menilai, dalam masa pergantian pemimpin nasional dan anggota dewan, isu peningkatan kesejahteraan masyarakat Gunung Kidul melalui pariwisata dan infrastruktur penunjangnya menjadi hal yang lebih produktif untuk dibicarakan,” ujarnya.
Wisatawan di Kabupaten Gunung Kidul tahun 2022, berdasarkan data BPS, mencapai 3 juta lebih wisawatan domestik. Kemudian, ada lebih dari 600 wisatawan asing. Objek wisata di Kecamatan Tanjungsari merupakan yang paling banyak dikunjungi, mencapai 1.167.475 wisatawan.
Kabupaten Gunung Kidul memiliki sebanyak 77 total objek wisata yang dapat dikunjungi.
Tahun lalu, hingga bulan Desember, pendapatan Gunung Kidul dari sektor wisata mencapai lebih dari Rp20 miliar. Capaian ini merupakan 77% dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata tahun 2022.
Lebih lanjut, Upi juga menjelaskan, generasi Z lebih tertarik berdiskusi mengenai pemanfaatan Gunung Kidul sebagai destinasi wisata eksotik.
“Bagi gen Z di Gunung Kidul, ternyata lebih menarik mendiskusikan tentang bagaimana menjadikan Gunung Kidul sebagai destinasi pariwisata eksotik yang mendunia, yang dapat menjadi alternatif bagi wisatawan ke Yogyakarta, yang mulai mencapai titik jenuh dengan destinasi wisata sekitar kota,” jelasnya.
Target PAD Gunung Kidul 2023
Target PAD Kabupaten Gunung Kidul dari sektor pariwisata tahun 2023 ditetapkan sebesar Rp28,9 miliar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat telah melakukan pengawasan dan evaluasi sektor wisata. Pengawasan juga dilakukan terhadap hal lain di luar objek wisata, salah satunya kebocoran retribusi oleh oknum.
Pada libur Lebaran 2023 sendiri, wisatawan Kabupaten Gunung Kidul telah menyumbang PAD sebesar Rp1,68 miliar. Jumlah ini didapat dari 217.490 pengunjung di tempat pemungutan retribusi yang dikelola Pemkab Gunung Kidul melalui Dinas Pariwisata.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul menyebut, mayoritas wisatawan Gunung Kidul berkunjung ke pantai. Meski begitu, Dr. Upi Isabella Rea mengatakan, hanya beberapa titik pantai saja yang baru dimanfaatkan sebagai objek wisata.
“Sebagaimana diketahui, Gunung Kidul memiliki kurang lebih 65 km garis pantai dan baru beberapa titik saja yang telah mulai dikembangkan sebagai tempat wisata,” jelasnya.
Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung Kidul berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Bantul dan Sleman.
Editor: Dimas Adi Putra