Home » Mau Investasi Migas? Berikut Kemudahan yang Diberikan Pemerintah bagi Investor

Mau Investasi Migas? Berikut Kemudahan yang Diberikan Pemerintah bagi Investor

by Junita Ariani
2 minutes read
Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Opening Ceremony Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-47, di Serpong, hari ini Selasa (25/7/2023).

ESENSI.TV -

Pemerintah berupaya untuk menciptakan iklim investasi minyak dan gas bumi (migas) yang kondusif.  Hal ini sejalan dengan penurunan investasi migas karena peralihan fokus investasi perusahaan minyak internasional ke sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, investasi migas Indonesia pada 2022 mencapai USD13,9 miliar tahun 2022.

Sejalan dengan penyesuain target lifting migas. Di mana untuk minyak hanya sebesar 665 MBOEPD dan gas sebesar 941 MBOEPD pada tahun 2022.

Menurut Menteri Arifin, Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui fleksibilitas kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split).

Perbaikan syarat dan ketentuan pada putaran penawaran, pemberian insentif. Seperti tax allowance, fasilitas bea masuk, dan pembebasan pajak.

“Serta menciptakan kemudahan dan penyederhanaan proses perizinan melalui mekanisme permohonan secara online,” ujar Arifin.

Arifin mengatakan itu pada Opening Ceremony Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-47, di Serpong, Selasa (25/7/2023).

Incar Eksplorasi Cekungan Migas

Menteri ESDM juga menyampaikan, saat ini Indonesia tengah mengincar eksplorasi cekungan migas. Terutama untuk lima wilayah eksplorasi di wilayah timur, antara lain Warim, Timor, Buton, Seram, dan Aru.

Baca Juga  Antam Teken Kerja Sama Pembuatan Baterai Lithium, Investasi Capai Rp80 Triliun

“Potensi gas alam kita sangat besar, dari Timur hingga Barat Indonesia. Gas bumi akan tetap menjadi bagian signifikan dari bauran energi Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah kata Arifin, juga memandang pentingnya gas bumi sebagai energi transisi sebelum beralih. Dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dalam jangka panjang.

Selain itu, Arifin juga mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur untuk penyaluran gas bumi sudah memasuki tahap pengembangan. Seperti ruas Cirebon-Semarang, yang diharapkan dapat selesai pada 2025.

“Kemudian kita akan melanjutkan pembangunan pada ruas Dumai dan Sei Mangke di Sumatera Utara. Maka dari itu, dengan menyelesaikan ruas ini pada 2027 atau 2028, semua ruas dari bagian utara pulau Sumatera sampai timur Pulau Jawa akan tersambung. Kita siap untuk mengamankan suplai gas dari proyek-proyek mendatang,” tuturnya.

Arifin pun menambahkan, pemanfaatan gas dalam negeri juga sejalan dengan mandat industri hilir. Gas bumi domestik akan mendukung industri pengolahan nasional seperti Proyek Urea dan Amonia di Tangguh yang bersumber dari Genting.

Kawasan Industri Batang dan KEK Kendal didukung oleh lapangan gas terdekat dan gas akan diangkut melalui pipa transmisi gas Cirebon-Semarang. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life