Home » Menhub Ditugaskan Evaluasi Penataan Transportasi Terpadu di Cekungan Bandung

Menhub Ditugaskan Evaluasi Penataan Transportasi Terpadu di Cekungan Bandung

by Junita Ariani
2 minutes read
Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan keterangan pers, terkait evaluasi penataan transportasi terpadu di Cekungan Bandung, Kamis (3/8/2023), di Jakarta.

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan Presiden meminta pihaknya mengkaji rencana transportasi terpadu di cekungan Bandung.

“Tadi kami ditugaskan Pak Presiden untuk melakukan evaluasi terhadap Cekungan Bandung atau Bandung metropolitan. Dan, kami diberikan waktu satu bulan untuk melaksanakan,” ujar Menhub.

Menhub Budi mengatakan itu dalam keterangan pers usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Ratas membahas mengenai penataan transportasi terpadu di kawasan kota besar, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Menhub mengatakan, setidaknya terdapat tiga moda transportasi massal yang disiapkan untuk melayani masyarakat di kawasan Cekungan Bandung. Yaitu lintas raya terpadu (LRT), Bandung rapid transit (BRT), dan kereta gantung.

“BRT ini tahun 2027 selesai, ada 455 bus yang dioperasikan. Selain itu, usulan Pak Gubernur adalah kereta gantung di tempat-tempat yang ada di ketinggian,” ujarnya.

Menhub mengatakan, anggaran untuk pembangunan transportasi massal tersebut berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah. Serta swasta melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

“Akan disepakati usulan dari daerah dan dari pusat. Tentu juga kemampuan fiskal kita, sehingga kita bisa merencanakan kereta api utara-selatan, timur-barat itu kapan, berapa,” kata Budi.

“Lalu BRT itu 2027 sudah oke. Dan, untuk kereta gantung kita akan mulai bertahap. Insyaallah selain kita menggunakan kereta gantung dari negara-negara maju,” sambung Menhub.

Baca Juga  Kualitas Udara Semakin Memburuk, Pemerintah Perlu Evaluasi Berkala Industri di Jabodetabek

Selain Bandung, ujar Menhub, pemerintah juga merencanakan pembangunan moda transportasi terpadu di wilayah-wilayah prioritas lainnya.

Kota-kota besar yang menjadi prioritas, yaitu selain Jakarta, Bandung, Medan Semarang, Surabaya, dan Makassar. Kementerian Perhubungan bersama Bappenas sedang menginisiasi satu loan berkaitan dengan Medan dan Bandung dari World Bank.

“Dan dari Jerman untuk Semarang dan Surabaya. Kita harapkan itu bisa menjadi suatu pendanaan yang lebih baik,” ujarnya.

Akan Segera Dieksekusi

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami berharap evaluasi akan berjalan dengan baik. Sehingga solusi pembangunan transportasi massal di Cekungan Bandung dapat segera direalisasikan.

“Insyaallah 1-2 dari gagasan ini akan kami presentasikan di akhir bulan kembali kepada Pak Presiden. Di mana yang paling mudah akan kita eksekusi. Sehingga di masa kepresidenan Pak Jokowi ada 1-2 infrastruktur transportasi publik di Bandung Raya bisa diselesaikan. Dengan berbagai dukungan dari berbagai pihak,” ujar Ridwan Kamil.

Ia juga menyebut bahwa anggaran daerah tidak dapat membiayai proyek-proyek transportasi massal. Apalagi untuk Cekungan Bandung ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp100 triliun.

“Jadi per hari ini hanya 13 persen warga Cekungan Bandung yang naik public transport. Nah, dinaikkan ke 50 persen, cost-nya tidak murah tapi harus dilakukan. Karena semakin ditunda nanti harganya hanya akan bertambah mahal,” ungkap Ridwan Kamil. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life