Home » Menko Perekonomian Serahkan Satu Ekor Sapi ke Panitia Kurban Masjid Agung Sumedang

Menko Perekonomian Serahkan Satu Ekor Sapi ke Panitia Kurban Masjid Agung Sumedang

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan satu ekor sapi kepada panitia kurban Masjid Agung Sumedang, Jawa Barat, .

ESENSI.TV - JAKARTA

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan satu ekor sapi kepada panitia kurban Masjid Agung Sumedang, Jawa Barat.

Satu ekor sapi kurban untuk peringatan Hari Raya Iduladha 1444 H ini diberikan setelah sholat Jumat yang juga dilakukan di masjid itu, tanggal 23 Juni lalu.

Pada kesempatan itu, dia mengatakan esensi hari raya kurban bagi umat Islam adalah adalah ketaatan, ketakwaan dan kemanusiaan.

Kurban, menurut Ketua Umum DPP Golkar ini, dilakukan secara ikhlas dan penuh syukur untuk berbagi, menyantuni, mengasihi dan memberdayakan.

“Insya Allah membawa manfaat dan keberkahan,” jelas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, seperti dikutip dari airlanggahartarto_official.

Iduladha 1444 H Kamis 29 Juni

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Iduladha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Keputusan ini berdasarkan hasil Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah, di Jakarta, Minggu (18/6/2023).

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’ad, mengatakan sidang isbat telah mengambil kesepakatan. Bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1444 Hijriah ditetapkan jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.

“Dengan demikian Hari Raya Iduladha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023,” imbuh Wamenag.

Wamenag mengatakan itu usai memimpin Penetapan Awal Zulhijah, di Jakarta, Minggu (18/6/2023).

Baca Juga  Keluarga Besar DPP Golkar Gelar Halal Bi Halal 1 Syawal 1444H

Menurut Wamenag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal.

“Pertama, kita telah mendengar laporan Direktur Urusan Agama Islam (Urais) bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah berada di atas ufuk”.

Namun, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat yang ditetapkan MABIMS,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Urais Kemenag, Adib menyampaikan ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk.

Yakni berkisar antara 0° 11,78’ (nol derajat sebelas koma tujuh puluh delapan menit) sampai 2° 21,57’.

Dengan sudut elongasi antara 4,39° sampai 4,93° .

“Dengan parameter-parameter ini, maka posisi hilal di Indonesia saat ini belum memenuhi Kriteria Baru MABIMS,” papar Wamenag.

MABIMS terdiri dari Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura.

Sidang Isbat

Kriteria baru MABIMS kata Wamenag, menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat. Dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Kedua, lanjut Wamenag, Kemenag telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal pada 99 titik di Indonesia.

“Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal,”sebutnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Lala Lala

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life