Home » Mori Ouchi, Kafe di Tokyo Khusus Melayani Orang-Orang Negatif

Mori Ouchi, Kafe di Tokyo Khusus Melayani Orang-Orang Negatif

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Mori Ouchi, distrik Shimokitazawa, Tokyo, Jepang khusus melayani orang-orang negatif. Foto: Oddity Central

ESENSI.TV - JAKARTA

Mori Ouchi, sebuah kafe nyaman di distrik Shimokitazawa yang santai di Tokyo, terkenal karena hanya melayani orang-orang pesimis dan orang-orang dengan pola pikir negatif.

Orang-orang yang negatif cenderung mendapat reputasi buruk dan terus-menerus diminta untuk menjadi lebih positif. Namun, ketika dipikir lebih jauh, apakah benar-benar ada salahnya bersikap negatif?

Pendiri Mori Ouchi, sebuah kafe kecil di Shimokitazawa, Tokyo, tentu tidak berpikiran demikian.

Ia mengaku sebagai orang yang murung, ia mendapat ide dari orang-orang yang berpikiran sama lebih dari satu dekade lalu, namun baru memutuskan untuk membukanya tiga tahun lalu, saat pandemi COVID-19.

Pria itu selalu merasa bahwa orang-orang negatif lebih sensitif dan lebih mudah terluka dibandingkan orang lain, jadi dia menciptakan ruang yang didedikasikan khusus untuk mereka.

“Orang-orang selalu mengatakan bahwa menjadi positif itu baik dan menjadi negatif itu buruk, tapi menurut saya berpikiran negatif bukanlah hal yang buruk,” kata pemilik 0f Mori Ouchi kepada Sora News 24, seperti dilansir dari Oddity Central.

“Saya pikir banyak orang yang negatif sikap mereka cenderung pendiam, yang merupakan bentuk kebaikan, dan menurutku akan menyenangkan jika ada tempat bersantai untuk mereka,” sambung Mori Ouchi.

Baca Juga  Hari Untoro: Petat-Petot

Dekorasi Pedesaan

Menampilkan dekorasi pedesaan dan hutan yang dibangun sendiri oleh pemiliknya, Mori Ouchi tidak benar-benar terlihat seperti tempat untuk orang-orang yang pesimis tetapi memiliki ruang pribadi di mana pengunjung dapat menjadi diri mereka sendiri tanpa khawatir dengan tatapan orang lain.

Satu-satunya hal yang mengisyaratkan hal negatif adalah menunya, terutama nama koktailnya yang panjangnya aneh:

“Satu-Satunya Hal Baik Tentang Ayah Saya Adalah Dia Adalah Orang Yang Bersungguh-sungguh, Namun 22 Tahun Yang Lalu Dia Tiba-Tiba Menghilang, Meninggalkan Surat Yang Mengatakan ‘Pegasus Itu Nyata’”.

“Kemarin, Saya Mengubur Boneka Kokeshi Terkutuk Jauh di Hutan Pegunungan, Tapi Ketika Saya Bangun Pagi Ini, Boneka itu Sudah Kembali ke Rak Saya”.

“Pada Hari Ulang Tahunku, Ibuku Mengirimiku Melon dari Pedesaan, dan Aku Tidak Tega Memberitahunya Bahwa Aku Tidak Terlalu Suka Melon Lagi”.

Dia mengatakan sebagian besar koktail yang disajikan di Mori Ouchi dibuat dengan bahan-bahan berwarna cerah yang akhirnya membuat pelanggan kecewa dengan rasanya yang keras dan warnanya yang menjijikkan saat dicampur.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life