Sebagian besar wilayah Amerika Serikat dihantam badai musim dingin yang mencetak rekor suhu terendah di beberapa wilayah.
Bahkan, badai musim dingin yang terjadi sejak minggu lalu itu, telah menewaskan sedikitnya 26 orang dan menyebabkan ratusan ribu orang tanpa listrik.
Dampak terburuk terjadi di sekitar Buffalo, New York, di mana salju setebal 43 inci turun pada Minggu pagi, menurut Layanan Cuaca Nasional. Kondisi hujan salju dan badai salju menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas, kata pejabat Kabupaten Erie.
Gubernur New York Kathy Hochul menyebutnya “badai paling dahsyat dalam sejarah panjang Buffalo” karena kekuatannya dan panjangnya yang diperpanjang.
Selama seminggu terakhir, badai musim dingin ini membawa suhu dingin yang berbahaya, kondisi badai salju, dan banjir pesisir ke hampir seluruh AS, merusak rencana Natal di sepanjang jalan.
Beberapa kota besar di Tenggara, Midwest, dan Pantai Timur mencatat Natal terdingin dalam beberapa dekade. Di Florida, ini akan menjadi tanggal 25 Desember terdingin sejak 1983 untuk Miami, Tampa, Orlando, dan West Palm Beach. Kota New York juga mengalami rekor suhu dingin pada Malam Natal di beberapa lokasi, termasuk bandara JFK dan LaGuardia. Ketinggian di Central Park adalah 15 derajat, menandainya sebagai yang terdingin kedua pada 24 Desember dalam setidaknya 150 tahun, menurut Layanan Cuaca Nasional.
Suhu diperkirakan akan pulih kembali di akhir minggu dengan tren pemanasan yang disambut baik dengan suhu di atas normal.
Sekitar 250.000 rumah dan bisnis di AS tidak memiliki layanan listrik pada sekitar pukul 11 ​​pagi ET, dengan hampir setengah dari mereka yang terkena dampak di Maine dan New York, menurut PowerOutage.us. Sejak dimulainya badai, jumlah pemadaman terkadang melebihi satu juta pelanggan.
Editor: Darma Lubis