Badan bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan kepada dunia adanya ancaman kelaparan dan penyebaran penyakit di daerah-daerah yang padat penduduk di Gaza.
Puluhan ribu orang telah melarikan diri dari aksi pemboman yang intensif di wilayah utara dan tengah wilayah Gaza.
“Semua orang di Gaza kelaparan! Melewatkan makan adalah hal yang biasa, dan setiap hari adalah pencarian rezeki yang putus asa,” kata WFP dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter) pada Selasa (2/1/2024), seperti dilansir di laman resmi PBB.
“Orang sering kali tidak makan sepanjang hari dan malam. Orang dewasa kelaparan agar anak-anak bisa makan,” tulis PBB.
UNRWA menyebutkan lebih dari satu juta orang kini mencari perlindungan di kota Rafah di bagian selatan yang sudah penuh sesak.
Ratusan ribu orang tidur di tempat terbuka dengan pakaian atau bahan yang tidak memadai untuk menahan hawa dingin.
Anak-anak yang kekurangan gizi berada pada risiko tertentu, sementara separuh penduduk Gaza kelaparan.
Hal senada disampaikan oleh badan kesehatan PBB (WHO). WHO memperingatkan risiko yang akan terjadi dari wabah penyakit menular.
Kasus Infeksi Pernafasan Akut
Sejak pertengahan Oktober, terdapat 179.000 kasus infeksi pernafasan akut, 136.400 kasus diare pada balita, 55.400 kasus kudis dan kutu rambut, serta 4.600 kasus penyakit kuning, lapornya.
Sejak serangan teror yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan 240 lainnya disandera,
Setelah itu, bentrokan di Jalur Gaza dan serangan dari udara, darat dan laut oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memakan korban jiwa lebih dari 22.000 orang.
Dari 1,93 juta pengungsi di Gaza, sekitar 52.000 wanita hamil melahirkan sekitar 180 bayi setiap hari, menurut laporan terbaru WHO.
Dirinci juga bahwa 1.100 pasien memerlukan cuci darah ginjal, 71.000 menderita diabetes, dan 225.000 memerlukan pengobatan tekanan darah tinggi.
Kementerian Kesehatan di Gaza, UNRWA dan WHO sedang berkoordinasi mengenai rencana pengaktifan kembali pusat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi di semua tempat pengungsian.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu