Home » Pembakaran Alquran di Swedia Dinilai Biadab dan Provokatif

Pembakaran Alquran di Swedia Dinilai Biadab dan Provokatif

Aksi tersebut menunjukkan islamofobia masih menjadi persoalan serius

by vera bebbington
1 minutes read
Anggota DPD RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta Fahira Idris/Release

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota DPD RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta Fahira Idris mengutuk aksi biadab dan provokatif pembakaran salinan Al-Quran yang dilakukan politikus Swedia- Denmark anti imigran dari sayap kanan bernama Rasmus Paludan di Stockholm pada Sabtu (21/1) lalu. Aksi biadab dan provokatif yang melukai 1,5 miliar muslim dunia ini menunjukkan islamofobia masih menjadi persoalan serius.

“Pelaku pembakaran salinan Al-Quran ini lebih tepat disebut ekstremis dari pada seorang politikus. Ini aksi biadab dan provokatif dan bentuk kegagalan dalam memahami demokrasi dan kebebasan berekspresi. Pemerintah Swedia tidak cukup hanya mengecam tetapi harus mengambil tindakan tegas atas peristiwa ini. Islamofobia harus dilawan bukan hanya oleh negara mayoritas muslim, tetapi oleh seluruh negara di dunia,” ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya, Selasa 24 Januari 2023.

Menurut Fahira Idris, apa yang dilakukan Rasmus Paludan sejatinya adalah bentuk teror terhadap umat muslim di seluruh dunia. Demokrasi dan kebebasan berekspresi adalah kedok para ekstremis berjubah politikus anti-Islam terutama di negara-negara Barat untuk menyerang ajaran Islam dan umatnya.

Baca Juga  Wakil Ketua DPR Kecam Aksi Pembakaran Alquran di Swedia

“Jika dunia terus membiarkan aksi-aksi ekstremis seperti ini maka akan memantik rusaknya perdamaian di tatanan internasional. Gagasan yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat, jelas tidak dapat dibenarkan apabila mengandung penghinaan, bertentangan dengan nilai perdamaian, serta melanggar penghormatan terhadap perbedaan ras, agama dan keyakinan. Membiarkan islamofobia menyemai justru akan merugikan negara-negara yang memberikan ruang islamofobia tersebut,” ujarnya.

Sebagai informasi, kecaman terus mengalir dari seluruh dunia Arab dan Islam atas aksi pembakaran Al-Quran oleh para ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark di ibu kota Swedia, Stockholm.

Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras),  membakar mushaf Al-Quran dalam sebuah aksi demonstrasi di luar Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm pada Sabtu kemarin. Indonesia sendiri melalui Kementerian Luar Negeri RI mengutuk keras aksi pembakaran Alquran ini.

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life