Home » Pembela Hak Sipil Kutuk Serangan Anti-LGBT Terhadap Tbilisi Pride

Pembela Hak Sipil Kutuk Serangan Anti-LGBT Terhadap Tbilisi Pride

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Foto: thepinknews.com

ESENSI.TV - TBILISI, GEORGIA

Organisasi Pembela Hak Sipil (Civil Rights Defenders) mengutuk serangan anti-LGBT terhadap Tbilisi Pride di Georgia yang terjadi pada pekan lalu, Sabtu (8/7/2023).

Pembela Hak Sipil mengutuk serangan terhadap Pride Fest di Tbilisi dan mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang perkembangan di Georgia selama Pride Week.

Pada saa itu, Pride terpaksa membatalkan acara tertutup yang direncanakan Pride Fest karena serangan kelompok yang mengancam di tempat festival.

Otoritas Georgia, dinilai memiliki kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia, kebebasan berkumpul dan berekspresi yang dijamin oleh Konstitusi Georgia.

“Perkembangan ini mengkhawatirkan hak asasi manusia, dan jelas menunjukkan kemunduran yang tidak menguntungkan dalam demokrasi Georgia,” jelas Gabrielle Gunnerberg, Direktur Departemen Global di Pembela Hak Sipil, dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (10/7/2023).

Dia mengatakan kebebasan berkumpul dan berekspresi harus dijamin untuk warga negara Georgia.

“Komunitas LGBTI+ harus dapat mengadakan acara dan menikmati hak yang sama seperti semua warga negara lainnya,” ujar Gabrielle Gunnerberg.

Pembela Hak Sipil mengungkapkan solidaritas penuh dengan komunitas LGBTI+ di Georgia.

“Kami meminta otoritas Georgia untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Tbilisi Pride“.

Baca Juga  Bocah Bangladesh Main Petak Umpet Keluar di Malaysia Dikira Korban Perdagangan Orang

“Untuk memastikan kebebasan berkumpul dan berekspresi untuk semua,” ujarnya.

Sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa yang disebut sayap kanan menyerbu acara LGBTQ+ di ibu kota Georgia, Tbilisi. Mereka membakar bendera pelangi dan bentrok dengan polisi.

“Yang lainnya menghancurkan barang-barang di acara LGBTQ+, merusak panggung, membakar bendera Pride, dan menjarah area tersebut, meski tidak ada laporan korban luka,” tulis thepinknews.com.

Undang Undang Propaganda LGBTQ+

Permusuhan terhadap komunitas LGBTQ+ tetap marak di Georgia, yang memiliki pengaruh Kristen Ortodoks yang kuat.

Tepat sebelum Kebanggaan Tbilisi dimulai, Patriarkat Gereja Ortodoks Georgia menyerukan agar negara tersebut mengadopsi undang-undang ‘propaganda LGBTQ+’.

Kritikus telah lama menuduh partai Impian yang berkuasa di negara itu mengabadikan retorika anti-LGBTQ+.

Sserta secara diam-diam mendukung kelompok anti-LGBTQ+ dan nasionalis.

Rémy Bonny, direktur eksekutif LSM LGBTQ+ Forbidden Colours, mengatakan negara-negara UE harus “membuka pintu mereka” segera untuk penyelenggara Tbilisi Pride karena protes kekerasan.

“Hidup mereka dalam bahaya,” tulis Bonny. “Ribuan hooligan anti-LGBTIQ memburu mereka. Otoritas Georgia tidak dapat memberikan keamanan.”*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life