Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menjajaki kerja sama konversi sampah ke energi listrik dengan Belanda. Ini diperkirakan menjadi salah satu solusi pengurangan dan pemanfaatan sampah di Sumut.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, produksi sampah di daerahnya mencapai 3,7 juta ton per tahun. Dan, pengelolaannya sampai saat ini belum maksimal, hanya sekitar 11% yang dikelola dengan baik.
“Bila kita kelola menjadi energi secara maksimal akan sangat baik. Kita butuh kerjasama seperti ini,” kata Edy Rahmayadi saat bertemu Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns, di Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Selasa (7/2/2023).
Namun ini kata Edy, masih tahap awal pembicaraan. Pemprov Sumut dan Belanda akan mempelajari lebih dalam kemungkinan kerja sama ini.
“Masih tahap awal, masih perlu mempelajari administrasinya, peraturan-peraturan kita, feasibility studi dan lainnya,” katanya.
Duta Besar Belanda Lambert Grijns mengatakan, pihaknya telah membuka kerja sama ini dengan beberapa kota besar Indonesia. Dia berharap kerja sama ini terwujud sehingga meningkatkan hubungan Sumut dengan Belanda.
“Ada beberapa kota yang juga sudah kita ajak bekerja sama, terutama kota dengan penduduk padat di Indonesia. Mudah-mudahan kita bisa mewujudkan kerja sama ini dengan Sumut,” kata Lambert Grijns yang lahir di Bogor.
Ia mengatakan, Belanda juga siap bekerja sama di bidang pendidikan, pariwisata, ekspor impor hasil bumi dan lainnya.
“Selama ini hubungan ini sudah terjalin, banyak hasil bumi Indonesia yang di ekspor ke Belanda, kita akan perkuat termasuk penguatan kerja sama pariwisata dan pendidikan,”tutup Lambert. *
#beritaviral#beritaterkini
Editor: Junita Ariani