Home » Penerimaan Pajak Januari 2024 Capai Rp149,25 Triliun, Terbesar dari PPH

Penerimaan Pajak Januari 2024 Capai Rp149,25 Triliun, Terbesar dari PPH

by Junita Ariani
2 minutes read
Penerimaan pajak pada Januari 2024 telah mencapai Rp149,25 triliun atau setara 7,5 persen dari target APBN.

ESENSI.TV - JAKARTA

Penerimaan pajak pada Januari 2024 telah mencapai Rp149,25 triliun atau setara 7,5 persen dari target APBN. Penerimaan pajak terbesar berasal dari pajak penghasilan (PPH) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau sebesar 56,1 persen dari total penerimaan.

Dilanjutkan pajak pertambahan nilai (PPN) Rp57,76 triliun, serta pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp810 miliar. Sementara, realisasi penerimaan dari PPH migas mencapai Rp6,99 triliun atau setara 9,15 persen dari target APBN.

“Kita lihat dari sisi penerimaan pajak bruto, trennya masih mengalami kenaikan. Jadi dalam hal ini, penerimaan pajak kita masih cukup positif. Kita tahu bahwa tahun 2021-2022 pertumbuhan penerimaan pajak kita sangat tinggi,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Pemaparan tersebut disampaikan Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita edisi Februari 2024, Kamis (22/2/2024) di Jakarta.

Selanjutnya, kata Sri Mulyani, berdasarkan aktivitas kegiatan ekonominya, realisasi penerimaan PPN dalam negeri dan impor masih menunjukan tren positif.

Tren positif juga ditunjukan oleh realisasi penerimaan PPH 21 yang mencapai Rp28,3 triliun atau setara 18,9 persen. Dalam hal ini, tren tersebut mencerminkan peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja dan perbaikan gaji/upah.

Sementara dari sisi sektoral, kontribusi penerimaan pajak terbesar berasal dari sektor perdagangan dengan realisasi sebesar Rp38,8 triliun atau setara 26,6 persen dari total penerimaan.

Disusul oleh sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan pertambangan.

Baca Juga  Menkeu Tekankan Pentingnya Penanganan 3 Hal di Forum World Bank-IMF

“Jenis-jenis dari penerimaan pajak berdasarkan sektor ini menggambarkan seluruh sektor masih berkontribusi positif terhadap perolehan pajak kita,” jelas Sri Mulyani.

Menkeu juga mengungkapkan, hingga Januari 2024 tercatat realisasi penerimaan dari bea masuk mencapai Rp3,9 triliun, bea keluar Rp1,2 triliun. Dan, penerimaan cukai sebesar Rp17,9 triliun.

Kinerja Positif

Selanjutnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 31 Januari 2024 juga tercatat cukup baik mencapai Rp43,3 triliun atau setara 8,8 persen dari target APBN 2024.

Mengenai hal ini, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut bahwa kinerja positif ini dipengaruhi oleh moderasi harga komoditas.

Seperti minyak dan batubara, diikuti dengan penerimaan dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan, PNBP lainnya, dan pendapatan BLU.

“Terkait penerimaan dari kekayaan negara yang dipisahkan, kita bisa lihat mencapai Rp6,8 triliun berupa setoran dividen interim dari BUMN perbankan, yaitu PT BRI,” jelasnya.

PNBP lainnya kata Wamenkeu, telah tumbuh Rp15,9 triliun dan ini sedikit lebih tinggi dari yang lalu. Terdiri dari pendapatan TAYL. Sementara, pendapatan BLU terkumpul Rp1,7 triliun.

“Ini karena adanya peningkatan pendapatan jasa layanan rumah sakit dan layanan pendidikan,” jelas Wamenkeu.

“Dengan hasil kinerja penerimaan hingga Januari 2024, masih on track melanjutkan kinerja positif untuk menopang arus kas negara yang mendukung realisasi belanja,” tutupnya.

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life