Setiap tahun, perusahaan pestisida Jepang Earth Corporation mengadakan upacara transendensi di Kuil Myodoji di Kota Ako untuk menghormati serangga yang mengorbankan nyawanya untuk tujuan penelitian.
Earth Corporation bangga menjadi perusahaan insektisida rumah tangga pilihan nomor satu di Jepang, sebuah status yang telah dicapai selama beberapa dekade melalui penelitian dan uji coba.
Untuk menguji kemanjuran produknya, perusahaan menggunakannya pada berbagai spesies serangga di fasilitas penelitian milik perusahaan di Kota Ako, dan beberapa dari serangga tersebut pasti mati dalam prosesnya.
Perusahaan tersebut membiakkan serangga yang digunakan untuk pengujian, namun hal tersebut tidak membuat pengorbanan mereka menjadi sia-sia, dan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak menganggap remeh makhluk kecil tersebut, Earth Corporation mengadakan upacara kehormatan di Kuil Myodoji di Kota Ako.
Seperti dilansir dari Oddity Central, Sabtu (6/1/2024), pada bulan lalu, lebih dari 60 karyawan Bumi mengambil bagian dalam upacara transendensi yang melibatkan seorang daoshi (pendeta Tao) yang membacakan doa di depan lusinan foto serangga mati.
Gambar nyamuk, kutu, lalat, kecoa, dan serangga lainnya ditempatkan di dekat altar kuil, dan orang-orang melipat tangan mereka dalam doa saat pendeta menghormatinya.
Pengorbanan Ribuan Serangga
Tomihiro Kobori, Kepala Riset Farmasi Bumi, menyatakan bahwa banyak orang menganggap remeh pengorbanan ribuan serangga, tanpa mengakui nilai pengorbanan mereka atas nama ilmu pengetahuan, namun upacara ini membantu menempatkan segala sesuatunya dalam perspektif.
Pada waktu tertentu, fasilitas penelitian Earth Corporation membiakkan sekitar 1 juta kecoak dan lebih dari 100 juta kutu untuk tujuan pengujian yang akhirnya dikorbankan demi kesehatan dan kenyamanan manusia.
Sehingga meskipun perusahaan Jepang tersebut berkembang pesat dengan kematian jutaan serangga, mau tidak mau harus menghormati pengorbanan mereka.
Menurut surat kabar Sankei Shinbun, Earth Corporation telah menyelenggarakan upacara unik ini setiap tahun selama empat dekade terakhir.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu