Nasional

PMI Dijual ke Suriah, Komisi IX DPR RI Desak Pemerintah Segera Pulangkan Dede Aisyah

DPR RI mendesak Pemerintah segera memulangkan Dede Aisyah, korban perdagangan manusia (PMI dijual ke Suriah) guna memastikan keselamatannya.

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/4/2023), Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, mengatakan upaya pemulangan harus menjadi prioritas bagi PMI yang terancam di negara lain.

Dia mengemukakan perlindungan kepada seluruh warga negara Indonesia, termasuk PMI yang sedang bekerja di luar negeri adalah menjadi kewajiban Pemerintah.

“Kami mendesak pemerintah agar segera mengupayakan pemulangan PMI Dede Aisyah yang jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Suriah,” jelasnya.

Jangan sampai, ujarnya, proses penyelesaian masalah ini berlarut-larut dan semakin membahayakan korban, baik jiwa maupun harta Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Waktu yang berlarut-larut tanpa adanya kejelasan akan menambah risiko keamanan diri, jiwa, dan harta korban TPPO,” terangnya.

Setelah pemulangan korban, dia mengatakan kasus ini harus diusut tuntas untuk diketahui dan ditindak siapa saja yang terlibat.

Terutama, lembaga agensi yang memberangkatkan Dede Aisyah ke luar negeri dan menjualnya ke pelaku TPPO.

Selain kasus Aisah, dia menilai Pemerintah dapat menjadikan kasus ini untuk mencari benang merah potensi adanya korban-korban lain.

Viral Video Singkat Minta Tolong

Sebelumya, beredar video di media sosial yang berisikan permintaan tolong dari seorang wanita untuk dapat kembali ke Tanah Air.

Wanita itu akhirnya diketahui bernama Dede Aisyah, warga Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini.

Dalam video itu, dia juga mengatakan mengalami sakit di perut.

“Tolong saya. Saya pengen pulang, perut saya sakit,” ujarnya sambil mengeluarkan air mata.

Dia mengaku menjadi korban perdagangan orang dan telah dijual oleh agen tenaga kerja ke Suriah seharga USD12.000 per bulan.

Padahal, dari pernjajian awal ketika berangkat dari Indonesia, dia akan dipekerjakan di Turki dengan gaji USD600 per bulan.

“Saya tahunya dari mana, dari majikan karena majikan saya bilang kalau saya harus kerja di sini 4 tahun karena saya ini mahal. Saya ini USD12.000,” terangnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Waduh… Jutaan Anak Usia Sekolah Tak Sarapan

Diperkirakan sebanyak 34,54 juta anak usia sekolah tidak sarapan saat akan berangkat ke sekolah. Namun…

1 min ago

Cara Berpikir untuk Revolusi Sektor Pariwisata Berkelanjutan

Era modern ini, pariwisata berkelanjutan telah menjadi topik yang semakin penting. Industri pariwisata, meskipun memberikan…

47 mins ago

Waww… Berikut 5 Gadis Cantik dari 5 Daerah Indonesia

Kata cantik kini tak lagi disematkan hanya kepada wanita yang secara fisik terlihat menarik dan…

3 hours ago

Terungkap! 5 Hal Receh yang Harus Diketahui Gen Z

Generasi Z, sebagai generasi yang tumbuh dewasa di era digital, memiliki minat dan kebutuhan yang…

5 hours ago

Waww… Cantiknya Pemimpin Perempuan Terakhir di Majapahit

Kecantikan pemimpin perempuan terakhir di Majapahit, layak dikagumi. Selain memiliki kemampuan memimpin, Sang Ratu Kencono…

7 hours ago

Pesenam Olimpiade Indonesia Mohon Doa Restu Masyarakat

Atlet senam putri Indonesia yang dipersiapkan menuju Olimpiade Paris 2024, Rifda Irfanaluthfi berpamitan kepada Menteri…

17 hours ago