Home » Politisi Gak Pintar Main Sosial Media? Memalukan!

Politisi Gak Pintar Main Sosial Media? Memalukan!

by Addinda Zen
2 minutes read
Sosial Media Politisi

ESENSI.TV - JAKARTA

Jelang Pemilu 2024, konten politik dan sosial media tidak terpisahkan. Banyak partisipasi masyarakat terhadap isu politik yang disampaikan melalui sosial media. Oleh karena itu, banyak partai politik yang merambah sosial media untuk membangun kekuatan baru. Hal ini merupakan salah satu adaptasi baik di era digital saat ini. Iwan Setyawan, Founder & CEO Provetic sekaligus pengamat sosial media menyebut, politisi saat ini harus bisa pintar dalam bersosial media.

“Politisi kalau ngga pintar bermain di sosial media, its a shame.” ujarnya saat menjadi pembicara di Executive Education Program for Young Political Leader ke-12 di Jakarta, Jumat (16/6).

Meski begitu, saat ini banyak politisi yang belum memaksimalkan sosial media. Iwan Setyawan menyebut, banyak politikus yang menggunakan berbagai sosial media hanya untuk konten tanpa nilai.

“Banyak politisi yang bermain sosial media cuman kaya konten kreator. Akhirnya jadi kaya selebgram. Makan, ketemu siapa, olahraga di ini (upload), tapi gak ada value. ” jelas Iwan.

Penetrasi Internet di Indonesia

Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia periode 2022-2023 mencapai 215,63 juta orang. Angka ini meningkat 2,67% dibandingkan periode sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut, sebanyak 78,19% dari total populasi Indonesia telah terhubung dengan internet.

Penetrasi internet di wilayah perkotaan mencapai 77,36% pada periode 2022-2023.

Baca Juga  RSDC Wisma Atlet Ditutup Bertahap Mulai Hari Ini, 31 Desember 2022

Tahun 2019, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada 22% responden yang setiap hari mengikuti berita politik melalui internet. Persentase ini naik lebih dari 3 kali lipat dalam empat tahun terakhir.

“Ada kenaikan eksponensial (responden) yang mengikuti berita politik melalui internet. Sementara, media lain itu trennya turun” jelasnya.

Lebih lanjut, sosial media disebut dapat digunakan untuk membangun hubungan antara politisi dan masyarakat. Ia menyebut tokoh politik perlu sadar dengan isu yang terjadi di wilayahnya dan mentransformasi itu menjadi pembahasan yang menarik di sosial media.

Iwan Setyawan mengingatkan, tokoh politik harus mengetahui ekosistem sosial media. Banyak aspirasi masyarakat yang bisa diambil dari sosial media.

“Tokoh politik itu harus tau sesekali isi medsos apa. Banyak aspirasi yang disampein lewat medsos.” ujarnya.

Tips yang dibagikan Iwan Setyawan yaitu, politisi harus memiliki grand narative. Ia mengatakan, hal ini penting agar komunikasi yang disampaikan sesuai target. Komunikasi tanpa grand narative akan membuat konteks komunikasi tidak terarah.

“Salah satu kesalahan politik di Indonesia adalah banyak tokoh politik yang muncul, abis itu bermain sosial media. Tapi, dia ngga tau story dia apa, value-nya apa.”

 

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life