Home » Potensi Ekspor Vanili Indonesia Semakin Menjanjikan

Potensi Ekspor Vanili Indonesia Semakin Menjanjikan

by Junita Ariani
2 minutes read
Potensi peningkatan ekspor vanili Indonesia ke seluruh dunia sebesar USD59 juta.

ESENSI.TV - JAKARTA

Potensi peningkatan ekspor vanili Indonesia ke seluruh dunia mencapai USD59 juta. Dengan terus meningkatnya permintaan di pasar global, potensi Indonesia untuk menyalip posisi Madagaskar semakin terbuka lebar.

Apalagi saat ini harga vanili di pasar global terbilang sangat tinggi. Yakni, EUR270,40/kg untuk vanili ekstrak dan EUR175,56/kg untuk vanili utuh pada tahun 2022.

Tingginya harga vanili membuat vanili mendapatkan julukan tanaman “si emas hitam”.

Kepala Divisi Riset dan Pengembangan LPEI, Rini Satriani, mengatakan peningkatan harga vanili di Perancis sebesar 10%, membuat ekspor vanili Indonesia meningkat 0,41%.

Kenaikan harga vanili dari negara pesaing, seperti Perancis, membuat negara-negara pengimpor cenderung memilih ekspor dari negara lain, termasuk Indonesia.

“Ini menciptakan peluang signifikan bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya,” kata Rini dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/10/2023), di Jakarta.

Ia menjelaskan, adanya kekhawatiran terhadap pasokan vanili global karena kekeringan, angin topan, dan praktik pertanian yang buruk di Madagaskar menjadi peluang bagi vanili Indonesia.

Pada tahun 2022, lima negara tujuan utama ekspor vanili asal Indonesia adalah Amerika Serikat (64,93%), Jerman (8,62%), Belanda (7,53%), Singapura (2,63%), dan Kanada (2,50%).

Permintaan vanili juga terus meningkat signifikan dari negara-negara seperti Perancis, Amerika Serikat, Belgia, Inggris, dan Mauritius.

Baca Juga  Ekspor UMKM Dibutuhkan Agar "Naik Kelas"

Ekspor Vanili Indonesia

Saat ini ekspor vanili Indonesia dipengaruhi oleh beberapa variabel. Seperti harga vanili Perancis sebagai negara pesaing utama, PDB per kapita Indonesia, PDB per kapita negara tujuan, jarak ekonomi dan nilai tukar.

Faktor jarak ekonomi juga menurut Rini, berdampak pada permintaan vanili di ASEAN. Negara-negara ASEAN, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia, lebih memilih ekspor vanili dari Indonesia dibandingkan negara pesaing. Seperti Madagaskar, Perancis, dan Jerman.

Dikatakannya, meskipun punya potensi ekspor besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh produsen dan eksportir vanili Indonesia. Di antaranya pasokan yang tidak stabil akibat cuaca dan iklim yang fluktuatif.

Untuk itu, LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu menjadi mitra strategis dalam ekosistem ekspor. Yang fokus pada beyond financing, developmental impact, dan sustainability.

“Upaya pengembangan komoditi vanili tidak hanya terbatas pada dukungan pembiayaan, tetapi juga harus memberikan manfaat. Dalam meningkatkan kualitas produk, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Sofyan Irianto Naibaho, pun berharap upaya ini dapat membantu petani vanili meningkatkan kualitas produksi. Di samping membuka peluang ekspor yang lebih luas di masa depan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life