Home » Prabowo Bersikap Longgar Soal Money Politik? Ini Jawabannya

Prabowo Bersikap Longgar Soal Money Politik? Ini Jawabannya

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Bacapres 2024 - 2029 Prabowo Subianto dalam acara Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan, di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (19/9/2023). Foto: Tangkap layan siaran langsung di narasi tv

ESENSI.TV - YOGYAKARTA

Dalam acara Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan, di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (19/9/2023) malam, Prabowo Subianto menunjukkan sikap yang relatif longgar terhadap money politik alias politik uang.

Najwa Shihab menanyakan soal pernyataan Prabowo di publik yang sempat bilang seperti ini. “Kalau ada bagi-bagi uang terima saja, itu uang rakyat kok, pilih yang terbaik yang kau yakin apa yang akan dibuat untuk bangsa dan anak-anak”.

Menjawab hal ini, Prabowo membenarkan pernah mengatakan hal itu. Namun, dia menegaskan pernyataan itu bukan berarti menyetujui atau mewajarkan money politik.

Tetapi lebih kepada realita masyarakat dan mendorong agar tetap memilih berdasarkan hati nurani, bukan pada uang yang diterima.

“Saya tidak mewajarkan politik uang. Saya mengatakan tidak boleh ada politik uang,” tegasnya.

“Namun, pada kenyataannya ada dan yang menghalalkan segala cara akan melakukan itu. Jadi kita mendidik rakyat untuk tidak terpengaruh. Kalau dia mau bagi-bagi uang, terima saja, jangan ikuti, jadi akan patah sendiri. Lama-lama nggak mau dibagi lagi, jadi berhenti. Ini pendidikan politik,” jelas Prabowo Subianto.

“Sebaiknya jangan diterima, tetapi kalau banyak rakyat kita yang sangat sulit hidupnya. Yang penting dia tidak terpengaruh, jangan terpengaruh, jangan dia terpengaruh, betul tidak?,” tanyanya.

“Maksudnya itu beri uang kan untuk beli dukungan, membeli kesetiaan, sama dengan menyogok. Kalau tidak dipilih kan patah tujuannya,” sambungnya.

Baca Juga  Biar Enggak Bolak-balik, Ini Dokumen yang Wajib Dibawa ke TPS

Gunakan Hati Nurani

Pada kesempatan itu, Najwa Shihab juga membahas peristiwa bagi-bagi uang Rp50 ribu kepada nelayan yang dilakukan oleh  Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkiflli Hasan.

Untuk hal itu, Prabowo mengatakan  Zulkifli tidak nyapres, tidak nyagub, tidak nyaleg, tidak nyabup, tidak mau jadi kepala desa pun.

“Jadi, dia suka sedekah. Saya kenal Pak Zulkifli Hasan. Dia di Lampung membangun sekolah unggulan. Sekolah unggulan yang dia bangun dengan uang sendiri. Dia adalah seorang pengusaha, sebelum masuk politik dia adalah seorang pengusaha. Dia suka sedekah dan dia sekali lagi, tidak nyaleg, tidak nyagub, tidak nyabup, tidak mau jadi walikota, tidak mau jadi presiden dan wakil presiden,”  terangnya.

Namun, Prabowo kembali menegaskan kalaupun itu terjadi, rakyat diminta tetap menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan partai politik ataupun caleg.

“Saya katakan, terima uangnya, ikuti hatimu, kalau hatimu tidak suka PAN jangan pilih. Ikuti hatimu, ikuti hati nuranimu. Apa yang kurang jelas?,” tegas Prabowo.

Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengakui bahwa politik uang menyebabkan tantangan politik dan biaya politik di Indonesia menjadi luar biasa besar.

“Mohon para pakar, dari Fakultas Hukum, Fakultas Politi, coba pikirkan, cari sistem yang memungkinkan sistem pemilihan pemimpin dan wakil rakyat kita tidak mahal,” terangnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Naipitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life